SOLOPOS.COM - Ilustrasi vaksinasi malaria (Telegraph)

Kasus malaria di Angola merenggu ribuan nyawa.

Solopos.com, LUANDA – Wabah malaria menelan 2.915 korban jiwa di Angola pada kuartal pertama tahun ini. Jumlah kematian akibat penyakit itu diperkirakan bakal meningkat dibanding tahun lalu.

Promosi Siap Layani Arus Balik, Posko Mudik BRImo Hadir di Rute Strategis Ini

Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO) sepanjang  2015 tercatat sekitar 8.000 kematian akibat malaria, sementara setahun sebelumnya penyakit itu merenggut 5.500 nyawa.

“Wabah malaria baru ini telah menghancurkan seluruh negeri bahkan di provinsi yang memiliki prevalensi endemik rendah,  kami melihat penyebaran dan lonjakan kasus,” kata perwakilan WHO di Angola, Hernando Agudelo Ospina, Senin (25/4/2016).

Ia mengatakan sampah-sampah di Luanda yang tidak dikumpulkan karena pemotongan anggaran pemerintah dan hujan yang melanda menyumbang tingginya kasus malaria dan demam kuning (yellow fever) yang penularannya lewat gigitan nyamuk.

Selain itu kasus diare juga melonjak. Demam kuning menewaskan 258 orang sejak Desember tahun lalu dengan 1.975 dugaan kasus terkait penyakit itu. Sementara program vaksinasi demam kuning yang dimulai sejak Februari telah menjangkau 7 juta warga. WHO mengingatkan epidemi dapat menimbulkan ancaman global.

Tertekannya harga minyak dunia memukul keuangan negara eksportir minyak mentah terbesar kedua di Afrika tersebut. Pemangkasan anggaran pun dilakukan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya