SOLOPOS.COM - ilustrasi

Kasus Joki SBMPTN terkuak saat tes Selasa (9/6/2014) di UNS.

Solopos.com, SOLO-Panitia Lokal (Panlok) 44 (Universitas Sebelas Maret) Solo meminta konfirmasi kepada perguruan tinggi negeri di Jogja yang diakui M, pelaku praktik perjokian dalam Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) 2015 sebagai kampusnya, Selasa (9/6/2015). Sayangnya, Panlok 44 Solo belum mendapatkan data pasti.

Promosi Jaga Jaringan, Telkom Punya Squad Khusus dan Tools Jenius

“Hari ini kami melayangkan pemberitahuan tentang tertangkapnya pelaku praktik perjokian tersebut ke perguruan tinggi negeri yang diakui pelaku sebagai kampusnya. Tapi kami belum mendapatkan informasi lebih lanjut,” ungkap Ketua Panlok 44 Solo, Sutarno ketika dihubungi melalui ponselnya, Rabu (10/6/2015).

Sehingga untuk memastikan kebenaran pengakuan pelaku tersebut, Sutarno mengatakan pihaknya memilih menunggu. Sementara proses hukum bagi kedua pelaku praktik perjokian, lanjutnya, diserahkan kepada pihak berwajib. Selasa lalu, menurut Sutarno, pihaknya sudah membuat berita acara terungkapnya aksi kedua pelaku itu. Dia memastikan pelaku dicoret dari daftar peserta SBMPTN 2015.

“Kalau sudah [terungkap] seperti itu ya sudah pasti tidak lolos,” tegasnya.

Menyikapi terungkapnya kasus perjokian tersebut, Sutarno mengatakan, ke depannya akan menekankan para pengawas ruang ujian agar jeli dan cermat, baik di dalam maupun di luar ruang.

“Lebih kami tekankan agar pengawas jeli, terutama terhadap peserta dengan kondisi yang tidak tenang, biasanya menunjukkan ada apa-apanya,” imbuhnya. Menurutnya kasus tersebut bisa dimungkinkan terjadi dan melibatkan pihak luar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya