SOLOPOS.COM - Airlangga Hartarto (ekon.go.id)

Solopos.com, JAKARTA — Evaluasi penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) pada wilayah Jawa-Bali dan luar Jawa-Bali tetap dilakukan setiap pekan, meskipun PPKM tetap akan berlaku pada periode ini sampai 8 November 2021.

Salah satu hal yang perlu dilakukan adalah pengawasan bersama penerapan protokol kesehatan (prokes) menjelang  diadakannya event-event besar dalam waktu dekat, seperti Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) di Papua, World Superbike (WSBK) di Mandalika, Badminton (Indonesia Masters, Indonesia Open, dan BWF World Tour Finals) di Bali, dan event-event rangkaian acara Pertemuan G20 yang sudah akan dimulai pada awal Desember 2021.

Promosi Video Uang Hilang Rp400 Juta, BRI: Uang Diambil Sendiri oleh Nasabah pada 2018

Secara agregat nasional, penanganan pandemi Covid-19 sudah cukup terkendali, dengan jumlah kasus aktif yang terus menurun. Namun demikian, masyarakat tetap harus mewaspadai potensi tren kenaikan kasus di 131 kabupaten/kota dalam beberapa hari terakhir.

Kasus aktif secara nasional per 31 Oktober tercatat sebesar 12.318 kasus atau 0,3% dari total kasus, sudah turun 97,85% dari puncak 24 Juli 2021 (574.135 kasus), dan angka ini jauh di bawah rata-rata Global yang sebesar 7,4%.

Kasus Konfirmasi Harian per 1 November sebanyak 403 kasus, turun dari 523 kasus pada Minggu (31/10/2021) kemarin, dengan rata-rata 7 hari (7DMA) sebesar 619 kasus, dan tren penurunan 99,1% dari puncak kasus konfirmasi harian di 15 Juli 2021 (56.757 kasus).

Baca Juga: Ini Syarat Perjalanan Naik KA Jarak Jauh Terbaru

Sementara, untuk perkembangan di Luar Jawa-Bali, Kasus Konfirmasi Harian per 31 Oktober 2021 adalah 129 kasus dan rata-rata 7 hari (7DMA) sebesar 209 kasus, dengan tren penurunan yang konsisten. Hal ini menyebabkan jumlah Kasus Aktif per 31 Oktober sebesar 6.816 kasus atau 0,4% dari total kasus, dan turun sebesar 96,9% dari puncak kasus aktif yang terjadi pada 6 Agustus 2021 lalu sebanyak 221.412 kasus.

Sejak awal PPKM berdasarkan level asesmen, data 9 Agustus – 31 Oktober di luar Jawa-Bali menurun, dan persentase penurunan tertinggi terjadi di wilayah Nusa Tenggara sebesar -97,97%. Untuk Tingkat Kesembuhan (RR), persentase secara nasional adalah 96,33%, lebih tinggi dari Global sebesar 90,56%. RR di Jawa-Bali adalah 96,30% dan Luar Jawa-Bali adalah 96,39%. Sedangkan, Tingkat Kematian (CFR) secara nasional yakni 3,38%, masih lebih tinggi daripada Global sebesar 2,02%. CFR di Jawa-Bali sebesar 3,50% dan Luar Jawa-Bali yaitu 3,12%.

Apabila dilihat dari setiap wilayah pulau di Indonesia, terutama di Luar Jawa-Bali, jumlah kasus yang sembuh (RR), kasus kematian (CFR), dan penurunan jumlah total kasus aktif total, adalah sebagai berikut:

Sumatera: RR = 96,05% dan CFR = 3,57%, dengan penurunan (jumlah total kasus aktif) -97,47%
Nusa Tenggara: RR = 97,37% dan CFR = 2,34% dengan penurunan -97,97%
Kalimantan: RR = 96,46% dan CFR = 3,17% dengan penurunan -97,27%
Sulawesi: RR = 96,94% dan CFR = 2,63% dengan penurunan -97,00%
Maluku dan Papua: RR = 96,07% dan CFR = 1,75% dengan penurunan -90,27%

Baca Juga: Batik Lasemku Dorong Rembang Jadi Kota Fesyen lewat Fashion Parade

Pengaturan Pelaku Perjalanan

Meninjau Level Asesmen per 30 Oktober 2021 dari 27 Provinsi di Luar Jawa-Bali tercatat bahwa tidak ada provinsi Level 4; tidak ada Provinsi Level 3; 24 Provinsi Level 2; serta 3 Provinsi Level 1 yaitu Sumatra Utara, Nusa Tenggara Barat, dan Kepulauan Riau.

Sementara, jika dilihat masing-masing Kabupaten/Kota, maka tidak ada Kabupaten/Kota yang masuk Level 4; 12 Kabupaten/Kota Level 3; 238 Kabupaten/Kota Level 2; dan 136 kabupaten/kota masuk di Level 1. Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN) terus memantau perkembangan kasus Covid-19 di setiap daerah.

“Mobilitas masyarakat dan aktivitas sosial ekonomi meningkat, perlu kewaspadaan tinggi dan terus mendorong percepatan vaksinasi, serta kepatuhan penerapan protokol kesehatan,” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto selaku Ketua KPC-PEN dalam rilis yang diterima Solopos.com.

Mengenai capaian Vaksinasi Dosis-1 untuk daerah Luar Jawa Bali, dari 27 provinsi yang ada, terdapat 5 Provinsi yang capaiannya di atas angka rata-rata nasional yang sebesar 57,53%, yaitu Kepulauan Riau, Kepulauan Bangka Belitung, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, dan Sulawesi Utara. Namun, 22 Provinsi lainnya masih berada di bawah rata-rata nasional dan perlu terus diakselerasi.

Baca Juga: Pupuk Semakin Mahal Dipicu Pandemi dan Lonjakan Harga Komoditas Ini

Kemudian, untuk capaian Vaksinasi Dosis-2 untuk daerah Luar Jawa Bali, ada 4 Provinsi yang capaiannya di atas angka rata-rata nasional yang sebesar 35,44%, yakni Kepulauan Riau, Kepulauan Bangka Belitung, Kalimantan Timur, dan Jambi. Sedangkan, 23 provinsi lainnya masih berada di bawah rata-rata nasional dan sama-sama harus terus dipercepat.

Untuk pengaturan bagi Pelaku Perjalanan Internasional (PPI), pelaksanaan karantina diberlakukan selama 3 hari, bagi PPI yang telah memenuhi syarat, antara lain Vaksinasi sudah lengkap (2 Dosis), hasil Tes PCR negatif pada saat keberangkatan, ketibaan, dan saat akan selesai karantina. Ketentuan mengenai karantina ini akan segera dituangkan dalam perubahan SE KaSatgas Nomor 20/2021 untuk dapat segera diterapkan.

Sedangkan untuk Pelaku Perjalanan Dalam Negeri (PPDN), dapat menggunakan hasil tes Antigen (H-1) bagi pelaku perjalanan yang sudah divaksin 2 kali, atau hasil tes PCR (H-3) bagi pelaku perjalanan yang baru divaksin 1 kali, sehingga penggunaan hasil tes Antigen dapat digunakan, baik untuk masyarakat Jawa-Bali maupun Luar Jawa-Bali. Namun demikian, harus terus dimonitor dari waktu ke waktu, dan apabila terjadi lonjakan kasus dapat segera ditindaklanjuti.

Sedangkan untuk realisasi Program PEN, sudah tercapai realisasi sebesar 60% atau sebesar Rp448 triliun dari pagu Program PEN yang sebesar Rp744 triliun. “Mendekati akhir tahun 2021, apabila masih ada diperlukan perubahan alokasi anggaran, maka perlu segera dilakukan pergeseran anggaran (misalnya dari untuk klaster Kesehatan dan untuk Perlinsos yang diperlukan untuk pengentasan Kemiskinan Ekstrem),” tutup Airlangga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya