SOLOPOS.COM - Warga menunjukan Kartu Indonesia Sehat (KIS) dan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) saat peluncuran kartu tersebut oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Kantor Pos Besar, Jakarta, Senin (3/11/2014). (JIBI/Solopos/Antara/Fanny Octavianus)

Solopos.com, DENPASAR — Pemprov Bali menyampaikan kebingungan dengan program tiga kartu sakti yang dikeluarkan pemerintah karena tidak kunjung mendapatkan penjelasan.

“Sampai sekarang kami belum tahu jumlah kartu dan siapa saja warga yang akan mendapatkan serta kapan akan dibagikan,” keluh Gubernur Bali, Made Mangku Pastika, Selasa (11/11/2014).

Promosi Jelang Lebaran, BRI Imbau Nasabah Tetap Waspada Modus Penipuan Online

Pastika mendesak Dewan Perwakilan Daerah (DPD) untuk meminta penjelasan kepada pemerintah tentang Kartu Indonesia Sehat (KIS), Kartu Indonesia Pintar (KIP), dan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS). Pasalnya, Bali memiliki program sejenis bernama Jaminan Kesehatan Bali Mandara (JKBM) yang memberikan layanan kepada masyarakat tidak mampu.

Apabila skema kartu dari pemerintah ternyata mencakup program layanan kesehatan oleh Pemprov Bali, maka pengeluaran pemda Bali untuk membiayai program tersebut dapat dihemat.

Made Mangku Pastika juga mendesak tentang skema penyaluran dana desa, karena Bali juga sudah memiliki program serupa bernama Gerbang Sadu. Namun, Pastika mengaku sudah mendapatkan informasi bahwa rencananya Presiden Jokowi akan transit di Bali sebelum bertolak menuju Australia untuk bertemu dengan gubernur seluruh Indonesia.

“Mudah-mudahan bertemu di Bali bahas itu sebelum ke Australia, asosiasi kepala daerah sudah meminta kepala daerah agar stand by,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya