SOLOPOS.COM - Ilustrasi Kartu Indonesia Pintar (KIP). (JIBI/Solopos/Antara/Dewi Fajriani)

Kartu Indonesia Pintar akan dibagikan kepada 19 juta anak pada tahun ini.

Solopos.com, JAKARTA – Presiden Joko Widodo melarang para pelajar penerima Kartu Indonesia Pintar (KIP) menggunakan bantuan yang mereka terima untuk membeli pulsa. Presiden meminta anak-anak menggunakan uang yang ada dalam KIP tersebut hanya untuk keperluan sekolah.

Promosi BRI Kembali Gelar Program Pemberdayaan Desa Melalui Program Desa BRILiaN 2024

“Jadi hati-hati anak-anak, untuk anak SD akan diberikan Rp450.000, yang SMP Rp750.000, yang SMA/SMK Rp1 juta. Hati-hati, hati-hati ini harus dipakai untuk hal-hal yang berkaitan dengan sekolah,” ungkap Presiden di Jakarta International Expo (JIExpo), Kemayoran Jakarta, Kamis (26/1/2017).

Jokowi yang membuka Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan sekaligus menyerahkan KIP kepada pelajar di panti asuhan di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek) dari 309 sekolah mencontohkan anak-anak bisa membeli sepatu, buku, seragam atau membayar uang sekolah tapi bukan untuk membeli pulsa.

“Bisa untuk beli sepatu boleh, bisa untuk beli buku, boleh, bisa untuk beli seragam boleh. Bisa untuk misalnya bayar sekolah juga boleh, tapi tidak boleh untuk beli pulsa. Ingat ya anak-anak ya. Jangan sampai uang yang diambil dari kartu itu dipakai untuk beli pulsa. Kalau nanti saya tahu, kartunya saya cabut. Hati-hati, anak-anak,” ungkap Presiden.

Pada kesempatan tersebut, Jokowi membagikan secara simbolis 2.709 KIP kepada para pelajar tingkat SD, SMP, SMA, SMK, Sekolah Luar Biasa (SLB) hingga Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM).

“Catatan yang diberikan pada saya, hari ini dibagikan [KIP] kepada 2.709 anak. Sebentar, saya mau saya hitung dulu. Diangkat semua, ada satu, dua, tiga, empat, lima, enam, tujuh, 2.709 sudah pas,” kata Presiden.

Menurut Presiden, KIP yang akan dibagikan pada 2017 ada sebanyak 19 juta kartu.

“Dulunya 16,4 juta kartu, sekarang jadi 19 juta anak yang ingin kita bagikan semuanya. Khusus untuk yatim, anak yatim akan dibagikan 760.000 anak di seluruh Indonesia. Sekali lagi 760.000 anak yatim yang akan kita berikan. Baik yang berada di SD, SMP, maupun di SMA,” ungkap Presiden.

Para pelajar dapat mencairkan uang tersebut di dua bank milik pemerintah yaitu Bank BRI dan Bank BNI.

Menteri Koordinatur bidang Pembangunan Manusia Puan Maharani dalam sambutannya mengatakan bahwa ada total 896.781 anak yatim piatu yang terdata pada 2016.

“Dari jumlah itu anak yatim piatu penerima KIP baru 155.933 anak dan masih ada 767.484 anak yang belum menerima KIP dan akan mendapat manfaat dana program ini pada 2017,” kata Puan.

Menurut Puan, Rembuk Nasional yang akan berlangsung pada 25-27 Januari 2017 dihadiri 1.045 peserta yang berasal dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kepala Dinas seluruh Indonesia, guru, unit teknis, lembaga sensor film, dewan keseninan nasional dan lembaga mitra internasional yang mendukung program kebudayaan.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya