Solopos.com, JAKARTA — Jurnalis senior Karni Ilyas mengakui acara Indonesia Lawyer Club (ILC) dihentikan karena mendapat banyak intervensi.
Pengintervensinya ada di lingkar kekuasaan.
Promosi Kredit BRI Tembus Rp1.308,65 Triliun, Mayoritas untuk UMKM
Pengakuan Karni Ilyas itu terungkap dalam diskusi reuni para tokoh yang biasa mengisi acara ILC dan diunggah di akun Youtube Karni Ilyas Club pada 25 September 2021.
Baca Juga: Karni Ilyas Pamitan, ILC Episode Perpisahan
Para tokoh yang hadir adalah Menteri Politik Hukum dan Keamanan Mahfud Md., Menkum HAM Yasonna Laoly, Rizal Ramli, Salim Said, eks Menteri Kesehatan Siti Fadhilah Supari, dan budayawan Sujiwo Tejo.
ILC adalah salah satu acara diskusi di TV One yang dihentikan tayang sejak setahun lalu.
Intervensi Pemerintah
ILC banyak dipuji karena dinilai independen dan kerap kritis kepada pemerintah.
Dihentikannya acara tersebut memantik banyak pertanyaan tentang penyebabnya.
Tidak sedikit yang menduga dihentikannya ILC karena intervensi dari pemerintah. Benarkah?
Baca Juga: ILC Batal Siarkan Tema Kepulangan Rizieq, Ada Telepon Gaib?
“Intervensi itu dari segala penjuru,” kata Karni Ilyas seperti dikutip
Karni Ilyas dicecar Sujiwo Tejo dan Salim Said tentang siapa yang mengintervensi.
Awalnya Karni Ilyas tidak mau membuka informasi siapa yang mengintervensi.
Saat terus dicecar ia hanya berkomentar. “Ya itu, banyak yang berkuasa di negeri ini,” kata mantan wartawan Tempo itu sambil tertawa.
Oligarki
Salim Said menyatakan penguasa di negeri ini bukan hanya Presiden Jokowi.
Ada kekuasaan lain yang lebih besar yang berada di atas Jokowi.
“Ini kekuasaan oligarki,” katanya.
Mahfud Bingung
Menko Polhukam Mahfud Md. dan Menkum HAM Yasona Laoli memastikan mereka tidak pernah mengintervensi acara ILC.
Bahkan, kata Mahfud, dirinya termasuk yang bingung kenapa acara itu dihentikan hingga kini.
“Saya bahkan pernah diundang ke ILC. Sudah ada di jalan lalu mendapat informasi dibatalkan. Nah kenapa itu?” tanya Mahfud yang dijawab Karni dengan senyum.
“Yang pasti saya tidak pernah intervensi,” sergah Menkum HAM.
Baca Juga: ILC Bahas Tema Ini, Karni Ilya Diminta Udang Habib Rizieq dan Cak Nun
Hingga diskusi selesai, siapa penguasa yang mengintervensi ILC tidak dibuka oleh Karni Ilyas.
Rizal Ramli menyatakan prihatin karena media dikuasai pemodal sehingga idealisme tergadaikan.
“Di dalam demokrasi, jurnalisme atau pers itu kan kekuatan keempat. Tapi di republik ini ada orang, pemimpin partai tapi juga pemilik media. Kacau kan?” katanya.