SOLOPOS.COM - Karen Agustiawan (kiri) (Dok/JIBI/Solopos/Antara)

Solopos.com, JAKARTA — Menteri BUMN, Dahlan Iskan, menampik isu Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Karen Agustiawan mundur terkait persoalan rencana kenaikan harga BBM.

“Tidak. Ini murni karena Ibu Karen mau mengajar,” ujar Dahlan seperti dikutip Antara, Senin (18/8/2014).

Promosi Direktur BRI Tinjau Operasional Layanan Libur Lebaran, Ini Hasilnya

Direktur Utama (Dirut) PT Pertamina (Persero), Karen Agustiawan, mengundurkan diri dari jabatannya dengan alasan ingin berkarier di luar perusahaan itu, yakni mengajar di Harvard University dan mengurus keluarga. “Surat pengunduran diri Ibu Karen sudah kami terima, dan memenuhi permintaan tersebut,” kata Dahlan.

Menurut Dahlan, pemegang saham tidak bisa lagi menahan Karen Agustiawan untuk tetap memimpin Pertamina. “Harvard Univesity sudah terus menyurati agar Karen siap dan langsung mengajar di sana,” kata Dahlan.

Menurut Dahlan Iskan, Karen sudah cukup lama berkeinginan untuk mundur dari Pertamina, namun karena sumbangsihnya masih dibutuhkan maka selalu ditolak. Karen sendiri sudah berkarir selama enam tahun di perusahaan energi pelat merah tersebut.

Catatan Bisnis, pencapaian Karen Agustiawan di Pertamina cukup mengilap. Pemerintah menargetkan Pertamina bisa mencetak laba bersih hingga level US$3,44 miliar atau naik dari tahun lalu sebesar US$3,07 miliar. Pencapaian laba bersih ahun lalu merupakan yang tertinggi sepanjang sejaah perusahaan pelat merah itu.

Berdasarkan data Pertamina, sepanjang 2013, perseroan membukukan kenaikan penjualan dalam negeri pada minyak mentah, gas, energi panas bumi dan hasil minyak dari US$43,764 juta menjadi US$44,736 juta. Dari sisi ekspor, penjualan mencapai US$5,503 juta dari sebelumnya US$4,714 juta. Kenaikan ekspor minyak mentah disebabkan oleh penjualan basrah crude oil yang menggunakan skema G-to-G dengan Irak.

Tahun lalu, Pertamina membukukan laba bersih sebesar US$3,067 juta dari sebelumnya pada 2012 sebesar US$2,766 juta. Kenaikan laba bersih seiring dengan peningkatan penjualan dan pendapatan usaha lainnya. Sejak dipimpin Karen Agustiawanpada 2009, laba Pertamina berturut-turut mencapai US$1,547 juta (2009), US$1,881 juta (2010), US$2,405 juta (2011).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya