SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Dok/JIBI/Bisnis)

Kapolri menyebut isu rush money sebagai hoax. Jika isu itu berkembang lagi, polisi akan menangkap penyebarnya.

Solopos.com, JAKARTA — Kapolri Jenderal Pol. Tito Karnavian mengungkapkan beredarnya isu ajakan penarikan uang secara massal dalam jumlah besar atau rush money hanyalah isapan jempol belaka. Isu rush money itu berkembang bersamaan rencana aksi demonstrasi kasus dugaan penistaan agama oleh Gubernur nonaktif DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

“Ada beredar di medsos tentang adanya berita bahwa masyarakat agar mengambil uang di bank karena ada kerusuhan dan lain-lain itu hoax karena sumbernya tidak jelas dan fatwanya juga tidak ada,” ujar Tito di Gedung MUI, Jumat (18/11/2016).

Kata Tito, jika kabar itu berkembang lagi maka polisi akan melacak dan menangkap penyebar hoax tersebut. “Saya sudah perintahkan Bareskrim, Polda Metro Jaya, sudah perintahkan kelompok jaringan cyber kami untuk melakukan pelacakan. Jadi saya mengklarifikasi bahwa situasi keamanan Indonesia kondusif, tidak perlu terpengaruh dengan ajakan-ajakan hoax itu,” katanya.

Terpisah, anggota Komisi XI DPR dari Fraksi Nasdem, Donny Imam Priambodo, menyayangkan isu rush money yang beredar di media sosial. Karena yang akan dirugikan dengan isu tersebut adalah masyakarat sendiri.

“Saya sangat menyayangkan adanya isu rush money ini. Dan orang yang menghembuskan ini saya pastikan dia tidak tahu di mana meletakkan otaknya,” ujarnya. Baca juga: OJK: Kalau Uang Ditarik, Mau Ditaruh di Bawah Bantal?

Menurut Dony, yang menggembuskan isu tersebut mempunyai tujuan dan agenda tertentu. Misalnya, Donny mencontohkan, membuat chaos situasi keamanan negara. “Lalu siapa yang dirugikan jika rush money ini terjadi? ya pasti masyarakat menengah ke bawah yang jumlahnya masih lebih besar daripada masyarakat menengah ke atas,” tambahnya.

Untuk itu, masyarakat ia menghimbau jangan mudah percaya dengan hal-hal yang nantinya menyulitkan diri sendiri. Jika ekonomi negara jatuh, lanjutnya, dampaknya akan berat bagi masyarakat ekonomi bawah.

Menurutnya, masyarakat ekonomi atas sudah menyiapkan segala kemungkinan. Oleh karenanya dalam menyikapi sebuah isu, tambah Donny, masyarakat diharapkan bisa memilah dan memilih mana yang baik dan mana yang buruk paling tidak untuk diri sendiri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya