SOLOPOS.COM - Tim Dokkes Polri dan Polres Metro Jakarta Selatan mengecek kondisi Sultan Rif’at Alfatih, korban kecelakaan kabel serat optik, di Jakarta, Kamis (3/8/2023). (ANTARA/HO-Divisi Humas Polri)

Solopos.com, JAKARTA — Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo mengirimkan tim dokter spesialis gabungan untuk merawat Sultan Rif’at Alfatih, korban kecelakaan kabel serat optik di Jakarta Selatan.

Sejak mengalami kecelakaan terkena kabel optik, Sultan hanya bisa berbaring telentang serta kerap tersedak saat makan dan minum.

Promosi Jelang Lebaran, BRI Imbau Nasabah Tetap Waspada Modus Penipuan Online

Tim gabungan itu berasal dari Tim Kedokteran dan Kesehatan Polri (Dokkes) Mabes Polri.

Bidang Dokkes Polda Metro Jaya dan Kapolres Jaksel Kombes Pol. Ade Ary, Kamis (3/8/2023), menyambangi Sultan di rumahnya di kawasan Bintaro.

“Tim Dokkes menanyakan kepada ayah Sultan apa saja yang dikeluhkan usai peristiwa tersebut,” kata Kombes Ade, seperti dikutip Solopos.com dari Antara.

Ade menyampaikan kepada ayahanda Sultan bahwa Kapolri menugaskan langsung Dokkes dan dirinya untuk membantu proses pemulihan anaknya.

Fatih, 49, ayahanda Sultan, merasa bersyukur atas perhatian Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo terhadap penyembuhan anaknya.

Ia berharap anaknya bisa pulih seperti sedia kala berkat bantuan Kapolri.

“Kami ucapkan terima kasih kepada Pak Kapolri, kemudian kepada Pak Kapolda, dan seluruh jajaran Kepolisian Republik Indonesia yang sudah beratensi kepada kami, kepada anak kami khususnya, Sultan Rif’at Alfatih,” kata Fatih.

Fatih berkesempatan berbicara langsung dengan Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo melalui sambungan telepon dan menyampaikan rasa terima kasihnya.

Setelah Tim Dokkes dan Polres Jakarta Selatan memeriksa kondisi Sultan, selanjutnya akan difasilitasi untuk menjalani perawatan medis di RS Kramat Jati.

RS Polri Kramat Jati mengerahkan tim dokter spesialis gabungan untuk merawat Sultan terutama memulihkan kondisi fisiknya.

Tim dokter spesialis yang dilibatkan yakni dokter spesialis penyakit dalam, THT, spesialis bedah, bedah digestif (pencernaan), anastesi dan spesialis gizi.

“Sultan juga akan menjalani fisioterapi,” kata Kepala Rumah Sakit Polri Brigjen Pol. Hariyanto.

Kecelakaan yang menimpa Sultan berawal saat dirinya hendak pergi bersama teman-temannya menggunakan sepeda motor pada 5 Januari 2023 lalu.

Ketika melintas di kawasan Jakarta Selatan sekitar pukul 22.00 WIB, tepatnya di Jalan Raya Antasari insiden tersebut terjadi.

Awalnya ada mobil yang mengantre di depan motor Sultan.

Tanpa disadari, ada sebuah kabel yang menjuntai atau mengendur. Kemudian kabel tersebut pun tersangkut di mobil jenis sport itu (SUV).

Meski tersangkut di mobil SUV namun kabel itu tidak putus dan berbalik ke arah semula tepat ketika Sultan melintas.

Akibatnya Sultan langsung terjatuh akibat kabel yang mengenai lehernya.

Ia dibawa ke Rumah Sakit Fatmawati, Jakarta Selatan untuk mendapatkan pertolongan pertama.

Akibat kecelakaan tersebut Sultan mengalami pendarahan di tenggorokan dan paru-parunya juga terendam air sehingga harus mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit.

Peristiwa itu mengakibatkan tulang tenggorokan korban patah sehingga sampai sekarang harus menggunakan selang untuk makan dan minum.

Hanya susu dan makanan cair yang menjadi asupannya. Kondisi ini mengakibatkan berat badan Sultan turun drastis.



Sebelumnya diberitakan, manajemen PT Bali Towerindo Sentra atau Bali Tower membantah adanya kelalaian perusahaan karena membiarkan kabel fiber optik terjuntai yang mengakibatkan kecelakaan yang menimpa Sultan Rif’at Alfatih sehingga mengalami luka parah pada bagian leher.

“Ini bukan terjadi karena kelalaian kami, perusahaan secara rutin melakukan perawatan berkala untuk memastikan ketinggian kabel berada dalam kondisi normal dan tidak mengganggu lalu lintas,” kata Kuasa Hukum Bali Tower Maqdir Ismail dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (3/8/2023), dilansir Antara.

Maqdir menjelaskan berdasarkan penelusuran perusahaan, kejadian yang menimpa Sultan pada awal Januari 2023 dapat disimpulkan merupakan kecelakaan murni.

Menurut Maqdir hal itu diperkuat dengan laporan kecelakaan lalu lintas pada 7 Januari 2023 yang menyatakan kejadian itu merupakan kecelakaan tunggal.

Sementara itu, Bali Tower justru baru mengetahui ada korban kecelakaan setelah informasi yang disampaikan oleh keluarga Sultan pada Mei 2023.

Pada saat peristiwa kecelakaan terjadi, informasi yang diterima perusahaan dari tim operasional di lapangan hanya mengetahui ada kejadian tiang miring atau melengkung dan putusnya kabel fiber optik.

Perusahaan maupun tim operasional di lapangan tidak mengetahui telah terjadi kecelakaan yang diakibatkan oleh tiang miring dan putusnya kabel sampai Mei 2023 atau lima bulan setelah kecelakaan terjadi.

Maqdir menyebutkan perusahaan melakukan perawatan berkala terhadap tiang di lokasi kejadian.

Sebelum kejadian, perusahaan melakukan peninjauan ketinggian kabel dan memastikan posisi kabel dalam kondisi normal pada tanggal 7 dan 26 Desember 2022.

Dari hasil penelusuran, perusahaan pun menduga kejadian yang dialami Sultan disebabkan karena ada truk besar dengan ketinggian di atas 5,5 meter yang melintasi lokasi.

Truk tersebut diduga melintas di lokasi kemudian menabrak kabel sehingga tiang menjadi melengkung dan kabel menjadi melandai.

Kemiringan dari tiang pada lokasi tersebut tidak diketahui oleh perusahaan sampai dengan adanya sinyal kabel optik putus  pada sistem pusat Bali Tower, pada Kamis (6/1/2023).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya