Solopos.com, JAKARTA — Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menjelaskan motif kenapa Brigadir J dibunuh oleh atasannya, mantan Kadiv Propam Polri, Irjen Pol Ferdy Sambo.
Pembunuhan yang terjadi di rumah dinas Sambo di Kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan, pada 8 Juli 2022 itu awalnya dikemas dalam skenario baku tembak.
Promosi BRI Kantor Cabang Sukoharjo Salurkan CSR Senilai Lebih dari Rp1 Miliar
Adapun yang menjadi aktor dalam skenario buatan Sambo adalah ajudannya, Bharada Richard Eliezer Pudihang Lumiu atau Bharada E.
Akan tetapi, belakangan terungkap bahwa yang terjadi sebenarnya adalah penembakan terhadap Brigadir J yang diperintahkan Sambo. Sampai saat ini, penyidik Bareskrim Polri masih mendalami alasan kenapa Brigadir J dibunuh.
Kapolri mengatakan, motif kenapa Brigadir J dibunuh adalah terkait dengan kesusilaan yang masih belum dapat dipastikan apakah pelecehan atau perselingkuhan.
Baca juga : Round Up Kronologi & Motif Pembunuhan Berencana Brigadir J, Ini Kata Kapolri
Hal itu disampaikan dalam rapat bersama anggota Komisi III DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (24/8/2022).
Akan tetapi, belum ada kejelasan terkait kedua motif tersebut. Pihaknya baru bisa memastikan motif perencanaan setelah memeriksa Putri Chandrawati selaku tersangka pada Jumat (26/8/2022).
Meskipun demikian, penyidik Bareskrim Polri telah menetapkan lima tersangka dalam kasus tersebut. Mereka adalah Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, Bripka Ricky Rizal, Bharada E, dan Kuat Ma’ruf.
Kelima tersangka ini pun disangkakan pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana yang terancam hukuman mati atau penjara seumur hidup atau minimal 20 tahun.