SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta –– Densus 88 sudah bekerja keras menangkap teroris yang berkaitan dengan perampokan Bank CIMB Niaga. Kerja keras Densus 88 tersebut jangan dinilai miring dan aneh-aneh.

“Mohon dapat dipahami, ini bukan untuk kepentingan siapa pun, tapi kepentingan masyarakat, bangsa dan negara. Jangan sampai anak-anak kami yang susah bekerja dituduh aneh-aneh, mereka tidak kenal lelah,” tegas Kapolri Jenderal Bambang Hendarso Danuri (BHD).

Promosi Jaga Keandalan Transaksi Nasabah, BRI Raih ISO 2230:2019 BCMS

Hal itu dikatakan BHD saat jumpa pers di Mapolda Sumatera Utara, Senin (20/9). Kapolri dalam kesempatan itu pun sempat curhat jajaran Densus 88 yang mengorbankan kepentingan keluarga demi tugas negara.

“Mereka tidak kenal Lebaran. Wakadensus ibunya meninggal di Muaro Bungo Jambi 3 hari, langsung bergabung lagi. Kombes Edi istrinya meninggal dunia langsung beroperasi kembali untuk bergabung,” ungkap Kapolri.

Kapolri menegaskan tak ada hal yang ditutup-tutupi dalam rekayasa ini. Semuanya kasus teroris ini akan bisa diikuti

masyarakat di pengadilan. Oleh karena itu dia meminta jangan ada komentar miring terhadap Densus 88.

“Jangan ada komentar-komentar miring yang selalu hujat Kepolisian Negara Republik Indonesia. Saya selaku Kapolri bertanggung jawab oleh apa yang dilakukan oleh jajaran saya. Semua berujung pada proses penegakan hukum,” tegas Bambang.

dtc/tya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya