SOLOPOS.COM - Ilustrasi (istimewa)

Kapolri baru menjadi perbincangan hangat setelah beredar surat yang menyatakan Presiden Joko Widodo menunjuk Komisaris Jenderal Polisi Budi Gunawan menjadi calon Kapolri.

Solopos.com, JAKARTA – Pengamat Kepolisian dari Universitas Indonesia Erlangga Masdiana mengatakan calon Kepala Polri baru harus mampu memiliki frame bahwa polisi ke depannya adalah polisi sipil tidak sebatas alat negara.

Promosi Direktur BRI Tinjau Operasional Layanan Libur Lebaran, Ini Hasilnya

Menurut dia, polisi sipil itu memiliki orientasi kepada pelayanan masyarakat dengan menjaga ketertiban dan keamanan umum. “[Jika sebagai] alat negara hanya untuk mempertahankan kekuasaan elite,” katanya kepada Jaringan Informasi Bisnis Indonesia di Jakarta, Senin (12/1/2015).

Dia menilai hal tersebut harus dikedepankan oleh Kepolisian sebagai budaya organisasi.

Tugas pokok dan fungsi kepolisian seperti menjaga keamanan, memberikan pelayanan masyarakat, dan penegakan hukum tersebut harus dipahami secara konstruktif oleh Kepolisian.

Sementara itu, dia melihat saat ini budaya organisasi di tubuh Kepolisian tidak terbangun sehingga asing-masing korps bekerja sendiri-sendiri.

“Brimob bekerja sendiri, intel bekerja sendiri,” katanya. Sehingga dengan kondisi tersebut tidak mempertahankan kerja yang optimal.

Budaya keorganisasian, lanjut dia, harus dibangun mulai dari bawah dengan memberikan perhatian lebih kepada polsek-polsek.

Seperti diberitakan, Presiden Joko Widodo menunjuk Komisaris Jenderal Polisi Budi Gunawan menjadi calon Kapolri.

Surat penunjukan yang beredar di dunia maya itu, bernomor R-01/Pres/01/2015 tertanggal 9 Januari 2015. Surat itu ditandatangani Presiden Joko Widodo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya