SOLOPOS.COM - Komjen Pol Budi Gunawan (Wikipedia)

Kapolri baru ditunjuk secara mendadak dan tanpa melibatkan KPK maupun PPATK. Presiden Jokowi pun didesak mengungkapkan alasan penunjukan Komjen Pol Budi Gunawan.

Solopos.com, JAKARTA — Koalisi Masyarakat Sipil mempertanyakan alasan Presiden Joko Widodo atau Jokowi menunjuk Komjen Pol. Budi Gunawan sebagai Kapolri secara mendadak. Padahal, dalam aturan di Polri dijelaskan bahwa Jenderal Pol Sutarman baru akan memasuki masa pensiunnya pada Oktober 2015 nanti.

Promosi Selamat! 3 Agen BRILink Berprestasi Ini Dapat Hadiah Mobil dari BRI

Penegasan tersebut disampaikan Badan Pekerja ICW, Emerson Yunto, di Jakarta, Sabtu (10/1/2014). “Apa alasan Presiden terburu-buru menentukan Kapolri, padahal yang lama baru pensiun Oktober 2015 nanti,” tuturnya.

Selain itu, ICW mendesak Presiden Jokowi mengungkapk?an alasan tidak dilibatkannya KPK dan PPATK untuk menelusuri rekam jejak calon tunggal kapolri, Komjen Pol Budi Gunawan yang ditunjuk secara aklamasi oleh Presiden Jokowi.

“Pemilihan calon menteri saja melibatkan KPK dan PPATK,” tukas Emerson.

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengaku bahwa sampai saat ini pihaknya belum dapat menelusuri track record atau rekam jejak calon tunggal Kapolri, Komjen Pol Budi Gunawan. Pasalnya, pihak istana belum meminta KPK secara resmi untuk menelusuri rekam jejak calon tunggal kapolri tersebut.

Penegasan tersebut disampaikan Wakil Ketua KPK, Bambang Widjojanto di Jakarta, Sabtu (10/1/2014). “Kalau belum diminta secara resmi, baru di media saja. bagaimana kita profiling calon Kapolri nanti,” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya