SOLOPOS.COM - Komjen Pol. Budi Gunawan di DPR. (JIBI/Solopos/Antara/Wahyu Putro A.)

Kapolri baru masih dinantikan publik. Direktur Eksekutif Lingkar Madani Ray Rangkuti membeberkan tiga fakta yang dinilai menunjukkan Komjen Pol Budi Gunawan tak layak menjadi Kapolri.

Solopos.com, JAKARTA – Direktur Eksekutif Lingkar Masyarakat Madani Ray Rangkuti menyatakan ada sejumlah fakta yang menunjukkan Komisaris Jenderal Budi Gunawan (BG) tidak pantas dilantik menjadi Kapolri oleh Presiden Joko Widodo.

Promosi Klaster Usaha Rumput Laut Kampung Pogo, UMKM Binaan BRI di Sulawesi Selatan

Pertama, beber Ray, Komjen BG terlibat dalam menyusun visi misi kampanye pasangan capres cawapres Joko Widodo dan Jusuf Kalla. Hal itu, kata Ray, seperti diakui oleh politikus PDIP Trimedya Panjaitan.

Menurut Ray Rangkuti, keterlibatan tersebut memperlihatkan hubungan yang berujung pada balas dukungan PDIP terhadap Komjen BG untuk menjadi Kapolri. Padahal, personel Polri semestinya tidak boleh terlibat dalam urusan politik.

“Tentu hal ini tidak sesuai dengan semangat memandirikan kepolisian. Independensi BG dari politik dalam hal ini diragukan,” kata dia yang dikutip Senin (2/2/2015).

Kedua, tambah Ray, semenjak pencalonan BG sebagai Kapolri, arus serangan balik ke Komisi Pemberantasan Korupsi semakin kuat.

Hal itu terlihat dari penetapan tersangka Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto oleh Polri dan kemungkinan menyusul tiga pimpinan yang lain. Ini memberi sinyal rendahnya penghormatan kepada institusi anti korupsi.

Menurut Ray, hampir tak dapat dipisahkan maraknya pengaduan pimpinan KPK ke Polri berawal dari ditetapkannya BG sebagai tersangka. “Kita layak cemas akan nasib pemberantasan korupsi di tangan BG,” kata dia.

Ketiga, kata Ray, keengganan Komjen BG mengundurkan diri dari pencalonan Kapolri sejak ditetapkan tersangka memperlihatkan adanya pengabaian atas moralitas dan etika pejabat.

Dalam beberapa tahun terakhir beberapa pejabat yang ditetapkan tersangka oleh KPK dengan sendirinya mengundurkan diri dari jabatan publik yang diembannya. “Tak terkecuali BW [Bambang Widjojanto] yang lalu mengajukan surat pengunduran diri,” jelas dia.

Dari fakta-fakta tersebut, Ray berharap Presiden Jokowi tidak jadi melantik Kepala Lembaga Pendidikan Polri itu menjadi Kapolri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya