Kapolri baru belum dilantik. Calon kapolri Badrodin Haiti menyatakan Budi Gunawan belum tentu menjadi Wakapolri.
Solopos.com, JAKARTA – Paket Kapolri-Wakapolri, Badrodin Haiti-Budi Gunawan, yang mencuat dalam rapat konsultasi Presiden Joko Widodo dengan DPR, Senin (6/4/2015), menuai pro dan kontra.
Promosi Cuan saat Ramadan, BRI Bagikan Dividen Tunai Rp35,43 Triliun
Calon Kapolri Badrodin Haiti menyerahkan pengisian jabatan Wakapolri sesuai dengan mekanisme yang ada di internal Polri yakni Dewan Jabatan dan Kepangkatan Tinggi atau disebut Wanjakti.
Adanya kabar Budi Gunawan (BG) sebagai pendampingnya memimpin institusi Polri, Badrodin menjawab normatif. Ia menjelaskan jabatan Wakapolri dijabat oleh jenderal bintang tiga, dan Mabes Polri memiliki banyak calon.
“Semua yang penuhi syarat kan ada Wanjakti. Itu kan belum tentu Pak BG, ada bintang tiga, ada Pak Buwas [Budi Waseso], Pak Dwi [Priyatno], ada semua,” kata Badrodin di kompleks Istana Kepresidenan, Selasa (7/4/2015).
Rapat konsultasi Presiden Joko Widodo dengan DPR, kemarin, disinggung paket Kapolri dan Wakapolri diisi oleh Badrodin Haiti dan Budi Gunawan. Kabar tersebut mendapat respons dari sejumlah pihak dan menimbulkan pro dan kontra.
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang sebelumnya menetapkan BG sebagai tersangka enggan berkomentar karena bukan kewenangannya. Tetapi Indonesia Corruption Watch (ICW) menolak BG menjabat Wakapolri karena proses hukum Kalemdikpol tersebut masih berjalan hingga saat ini.