KAPOLRI BARU : Ada Perebutan Kekuasaan di Balik Pencalonan Kapolri?

Solopos.com, Jakarta — Polemik pencalonan Komjen Pol Budi Gunawan sebagai kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (kapolri) baru menunjukan polisi merupakan pihak penting dalam perebutan kekuasaan sebagaimana dahulu institusi militer. Pendapat itu dikemukakan pengamat militer Salim Said dalam diskusi yang digelar di Menteng, Jakarta, Sabtu (17/1/2015).

Diterangkan Salim Said, sejak era Revolusi, perebutan kekuasaan di Indonesia sejatinya senantiasa diwarnai perebutan kekuatan militer. Maklum saja, saat itu, militer masih memiliki kekuatan politik yang diperhitungkan. Namun sejak militer tidak lagi ikut serta dalam kegiatan politik, maka militer melulu menjadi alat pertahanan negara.

Promosi Mudah dan Praktis, Nasabah Bisa Bayar Zakat dan Sedekah Lewat BRImo

Kondisi itulah yang menurut Salim Said mendorong beralihnya posisi militer itu kepada polisi. “Polisi menjadi alat kemanan, jangan heran kalau ada rebutan polisi sekarang,” katanya merujuk pada perebutan kekuasaan di balik pencalonan kapolri baru.

Dalam melaksanakan tugasnya, kata Salim Said, polisi selalu berhadapan dengan masyarakat, mulai dari tingkatan terendah sampai yang paling tinggi. “Kalau polisi teman kita, atau dikuasai, maka itu aman,” katanya.

Dia mengatakan hal tersebut terjadi karena bangsa Indonesia merupakan bangsa fragmented society yang senantiasa membutuhkan kehadiran tentara atau polisi. Dengan harapan kekuatan tersebut dapat melindungi.

Salim Said berpendapat demikian mengingat realita saat pencalonan Komjen Pol Budi Gunawan yang sarat nuansa politik. Pencalonan kapolri baru tersebut sangat dipengaruhi kepentingan politik, baik internal maupun eksternal Presiden Joko Widodo.