SOLOPOS.COM - Ilustrasi-Kondisi pos penjagaan di Mapolres Manggarai Barat, NTT. (Antara/Fransiska Mariana Nuka)

Solopos.com, LABUAN BAJO–Seorang anggota Polres Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) berpangkat Bripka berinisial SR harus dirawat di Rumah Sakit (RS) Siloam Labuan Bajo akibat terluka setelah diduga dipukul dan ditendang Kapolresnya, AKBP FH, di pos jaga Polres setempat.

“Awalnya tidak tahu apa pokok permasalahannya, tiba-tiba langsung tampar saya. Itu dia bilang kalian hanya duduk saja, habis itu keluar lagi, marah, langsung pukul saya sampai jatuh terkapar,” kata Bripka SR yang mendapatkan perawatan di RS Siloam Labuan Bajo, Kamis (26/1/2023).

Promosi Cuan saat Ramadan, BRI Bagikan Dividen Tunai Rp35,43 Triliun

Dia merasakan sakit kepala karena mendapatkan tamparan di pipi dan nyeri dada karena tendangan yang membuatnya terkapar. Dia mengaku baru mengetahui alasan pemukulan itu setelah dipukul.

“Setelah kejadian baru saya tahu kalau air di rumah jabatan [rumah dinas] Kapolres tidak mengalir,” ulas dia.

Diduga pemukulan terhadap SR terjadi di pos jaga pada Kamis pagi .

SR menjelaskan Kapolres Manggarai Barat AKBP FH sempat menyuruh ajudannya mematikan air di samping pos penjagaan. Perintah itu telah dilaksanakan oleh anggota polisi yang ada.

Kini SR tengah mendapatkan perawatan dari pihak rumah sakit setempat. Dia mengeluhkan rasa nyeri di dada dan belum melakukan rontgen menyeluruh.

Dia juga berujar Kapolda NTT Irjen Pol. Johanis Asadoma telah datang menjenguknya di rumah sakit, Kamis siang. “Saya sudah serahkan [proses] kepada pimpinan [kapolda],” ungkap SR.

Hingga berita ini dikutip Solopos.com, Kamis sore, Antara belum mendapatkan konfirmasi dari Kapolres Manggarai Barat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya