SOLOPOS.COM - Arak-arakan warga saat membawa peti jenazah mantan Gubernur Papua Lukas Enembe ke tempat persemayaman di Koya Tenga, Kota Jayapura, Papua, Kamis (28/12/2023). Peristiwa tersebut diwarnai kericuhan yaitu massa membakar mobil dan menyerang aparat. ANTARA FOTO/Gusti Tanati/rwa.

Solopos.com, JAYAPURA — Kapolda Papua, Inspektur Jenderal Polisi Mathius Fakhiri, menjelaskan duduk perkara kerusuhan Jayapura yang viral di media sosial (medsos) beberapa hari lalu dan mengklarifikasi perbedaannya dengan kerusuhan pada 2019.

Ia menegaskan, kasus kerusuhan yang terjadi pada 2019 lalu itu tidak bisa disamakan dengan yang terjadi Kamis (28/12/2023) saat iringan pengantar jenazah mantan Gubernur Papua, Lukas Enembe, melintas.

Promosi Efek Ramadan dan Lebaran, Transaksi Brizzi Meningkat 15%

Kerusuhan yang terjadi pada 2019 di Jayapura itu berawal dari isu rasisme hingga terjadi aksi demo yang berakhir rusuh.

“Namun untuk insiden yang terjadi Kamis (28/12/2023) lalu itu berkaitan dengan tradisi atau kebiasaan yang seharusnya sudah tidak dilakukan lagi saat ini,” kata dia, saat refleksi akhir tahun di Jayapura, Papua, Minggu (31/12/2023).

Ia bilang, aksi kekerasan yang terjadi itu karena masyarakat yang mengiringi jenazah menuju kediamannya di Koya Tengah dengan berjalan kaki sudah disusupi kelompok yang selama ini berjuang memisahkan Papua dari NKRI.

Akibatnya terjadi kebakaran yang menghanguskan 25 unit rumah, ruko dan tempat pelayanan kesehatan milik Korem 172/PWY di Waena, selain itu sejumlah bangunan rusak akibat dilempari.

Penjabat Gubernur Papua, Ridwan Rumasukun, dan beberapa tentara serta polisi terluka bahkan seorang anggota Polri harus dirawat secara intensif di RS Bhayangkara, Kotaraja. 

“Alhamdulillah kondisinya termasuk Penjabat Gubernur Papua, Ridwan Rumasukun, berangsur membaik,” kata dia.

Ditambahkan, ke depan Polda Papua bersama semua elemen masyarakat akan memberikan pemahaman agar kasus serupa tidak terulang kembali yakni melakukan pengrusakan hingga menyerang warga. “Mari kita bersama-sama menjaga keamanan di Tanah Papua,” ajak dia.

Almarhum Enembe yang meninggal Selasa (26/12/2023) di Jakarta, dimakamkan Jumat (29/12/2023) di Koya Tengah, Jayapura.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya