Kapolda Metro Yakin Rizieq Shihab segera Pulang, Ini Alasannya

Kapolda Metro Jaya yakin Rizieq Shihab segera pulang ke Indonesia meski berencana memperpanjang izin tinggal di Arab.

Solopos.com, JAKARTA — Kapolda Metro Jaya Irjen Pol. M Iriawan meyakini pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab akan pulang ke Indonesia guna menghadapi proses hukum. Iriawan menegaskan penyidik Polda Metro Jaya belum berencana mengupayakan paksa Rizieq kembali ke Indonesia.

Promosi Harga Saham Masih Undervalued, BRI Lakukan Buyback

“Saya yakin beliau warga negara yang baik untuk pulang ke Indonesia,” kata Iriawan di Jakarta, Selasa (6/6/2017). Jenderal polisi bintang dua itu menyebutkan apapun upaya yang dilakukan Rizieq tidak akan dapat menghindar dari hukum, seperti mengerahkan massa atau tekanan lainnya.

Iriawan menegaskan Rizieq tetap harus mempertanggungjawabkan perbuatannya. Terkait tuduhan rekayasa kasus Rizieq, Iriawan menyatakan hal itu sulit dilakukan karena penyidik harus memeriksa 13 saksi ahli terkait dugaan penyebaran percakapan dan foto berkonten pornografi itu.

Sebelumnya, pengacara Rizieq, Sugito Ahmad Pawiro, mengatakan Rizieq belum akan kembali ke Indonesia. Pihaknya bahkan berencana untuk memperpanjang dokumen izin tinggal (visa) Rizieq di sana.

Sementara itu, polisi batal kembali memeriksa Firza Husein dan Kak Emma dalam kasus ini. Kuasa hukum Kak Emma, Mirza Zulkarnain, membenarkan terkait penundaan pemeriksaan ini. Sama seperti Firza, kondisi kesehatan menjadi alasan yang dikemukakan. “Iya, tidak datang, katanya,” Selasa (6/6/2017).

Selain terkait kesehatan, Mirza juga mendesak agar polisi segera menangkap pelaku penyebar isi pesan tersebut guna mengetahui keasliannya. Penyidik Ditreskrimsus Polda Metro Jaya AKBP Ferdy Irawan menyebutkan pihaknya akan kembali melayangkan panggilan bagi kedua wanita tersebut. “Untuk FH senin depan, untuk Ema kemungkinan Selasa depan,” katanya.

Beberapa waktu lalu isi pesan yang mengandung percakapan dan foto sarat konten porno beredar viral di Youtube. Adapun pihak yang diduga melakukan pertukaran pesan tersebut adalah Firza dan Rizieq.