Solopos.com, DENPASAR — Kapolda Bali Irjen Pol Putu Jayan Danu Putra meminta masyarakat melapor ke pihak berwenang apabila melihat turis asing yang berulah, jangan memviralkan karena bisa dijerat Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE).
Ia meminta warga melapor ke polisi maupun pecalang, bila menemukan aksi turis mancanegara yang menyimpang.
Promosi Klaster Usaha Rumput Laut Kampung Pogo, UMKM Binaan BRI di Sulawesi Selatan
Kapolda juga mewanti-wanti masyarakat yang mengunggah dan memviralkan informasi maupun video yang menunjukkan perilaku menyimpang wisatawan ke media sosial, dapat terjerat undang-undang ITE.
“Peran serta masyarakat dan perilaku memviralkan itu juga, kan ada UU ITE, itu juga akan kami proses. Jadi tidak sembarangan juga,” kata Putu Jaya, Minggu (28/5/2023), mengutip AntaraTV.
Peran serta warga dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas), sambung Putu, adalah dengan mencegah turis asing berperilaku negatif.
Dia berharap masyarakat langsung melaporkan ke kepolisian terdekat jika mendapati perilaku ngawur warga negara asing (WNA) di Bali.
“Jadi peran masyarakat untuk melaporkan atau bertindak untuk mencegah terjadinya perbuatan menyimpang yang dilakukan wisatawan ini,” ucapnya.
Menurutnya pelanggaran yang dilakukan WNA di Bali tak untuk diviralkan. Oleh sebab itu Putu menekankan kembali, Polda Bali akan memproses hukum warga yang memviralkan perilaku menyimpang para WNA di Pulau Dewata.
“Bukan untuk diliput kemudian diviralkan. Ini nanti akan kami proses,” pungkasnya.
Beberapa hari terakhir, media sosial dihebohkan dengan sejumlah turis berulah yang lantas viral. Di antaranya seorang WNA perempuan yang telanjang saat pertunjukan tari berlangsung di Puri Saraswati Ubud. Ada pula turis yang pamer alat vital di kawasan Seminyak.
Sumber: Antara
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
