SOLOPOS.COM - Kapal Eastern Star diangkat dari Sungai Yangtze di Jianli, Hubei, Tiongkok, Minggu (7/6/2015). (Istimewa/CCTVNews)

Kapal tenggelam di Jianli, Sungai Yangtze, Tiongkok, kini dipastikan menelan korban jiwa lebih dari 400 orang.

Solopos.com, BEIJING — Korban tenggelamnya kapal Eastern Star di Sungai Yangtze, Tingkok, terus meningkat mencapai 431 kematian pada Minggu (7/6/2015). Sebanyak 11 orang masih dalam pencarian dan 14 lainnya berhasil diselamatkan atas kecelakaan kapal di Jianli, Provinsi Hubei, Tiongkok, Senin (1/6/2015) itu.

Promosi BRI Peduli Ini Sekolahku, Wujud Nyata Komitmen BRI Bagi Kemajuan Pendidikan

Aparat, keluarga, dan kerabat memperingati tujuh hari pasca kematian para korban. Stasiun televisi Tiongkok, seperti dikutip dari Reuters, mempertontonkan para personel tim penyelamat dan sejumlah pejabat pemerintah berdiri di sebuah tongkang menghadap Eastern Star dan menundukkan kepala. Keluarga juga berkumpul di dekat sungai untuk acara tersebut.

Lebih dari 1.400 anggota keluarga dan kerabat korban telah datang ke Jianli. Mereka mengeluhkan minimnya informasi dari pemerintah terkait kecelakaan kapal pengangkut 456 orang itu. Juru bicara pemerintah, Hu Kaihong, mengatakan tengah dilakukan tes DNA untuk mengidentifikasi korban.

Pemerintah juga mengatakan mereka telah melakukan segala sesuatu yang mungkin dilakukan untuk membantu keluarga dan kerabat korban. Upaya itu termasuk menyediakan akomodasi dan layanan medis gratis kepada mereka. Wakil Perdana Manteri Tiongkok, Ma Kai, juga telah dikirim untuk menemui anggota keluarga korban secara pribadi.

Seperti diketahui, kapal Eastern Star yang mengangkut lebih dari 400 wisatawan itu tenggelam saat kapal tengah dalam perjalanan dari Kota Nanjing, Provinsi Jiangsu, Tiongkok, menuju Chongqing. Perusahaan yang mengoperasikan kapal telah meminta maaf atas bencana itu. Mereka juga mengatakan akan sepenuhnya bekerja sama dalam penyelidikan. Pemerintah berjanji tidak akan menutup-nutupi hasil investigasi.

Polisi telah menahan kapten dan kepala teknisi kapal yang selamat. Menurut mereka, kapal terjebak dalam badai dan tenggelam dalam hitungan menit. Hasil penyelidikkan awal menyebut Eastern Star tidak kelebihan muatan. Rompi pelampung yang tersedia di kapal juga mencukupi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya