SOLOPOS.COM - Menteri Pertahanan, Purnomo Yusgiantoro. (Dok/JIBI/Bisnis Indonesia)

Menteri Pertahanan, Purnomo Yusgiantoro. (Dok/JIBI/Bisnis Indonesia)

JAKARTA--Jajaran TNI Angkatan Laut resmi menerima Kapal Perang Republik Indonesia Beladau 643 buatan PT. Palindo Marine Shipyard Batam, Jumat (25/1/2013).

Promosi Oleh-oleh Keripik Tempe Rohani Malang Sukses Berkembang Berkat Pinjaman BRI

Peresmian kapal perang itu disaksikan Menteri Pertahanan (Menhan), Purnomo Yusgiantoro, Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono dan Kapolri, Jenderal Polisi Timur Pradopo, serta Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana Madya TNI Marsetio.

“Penambahan Alutsista di laut baik KRI [Kapal Perang Republik Indonesia] dan KAL [Kapal Angkatan Laut] konsekuensi atas kondisi geografis Indonesia yang sebagian besar adalah lautan,” tegas Menhan saat peresmian  KRI Beladau 643 di Batam, Jumat.

Kepala Dispenal, Laksamana Pertama TNI Untung Suropati mengatakan kapal dengan panjang 44 meter, lebar delapan meter, tinggi 3,4 meter itu berspesifikasi tinggi.

Kapal yang dibuat dengan biaya Rp75 miliar itu dilengkapi sistem persenjataan modern (Sensor Weapon Control), di antaranya meriam kaliber 30 mm enam laras sebagai sistem pertempuran jarak dekat dan Rudal C-705 buatan China. Kapal perang ini mampu melaju sampai kecepatan 27 knot.

Lambung kapal ini kapal cepat rudal ini terbuat dari high tensile steel atau jenis baja khusus produk PT. Krakatau Steel. Sementara untuk bagian atasnya, kapal ini menggunakan aluminium alloy sehingga memiliki stabilitas dan kecepatan yang tinggi saat berlayar.

KRI Beladau-643 merupakan kapal ketiga yang memperkuat TNI AL, setelah sebelumnya KRI Clurit-641 diresmikan pada April 2011 dan KRI Kujang-642 yang diresmikan pada Februari 2012.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya