SOLOPOS.COM - Kapal penangkap ikan Korsel, Oryong-501, saat tenggelam di Selat Bering, Senin (1/1/2/2014). (Istimewa/www.presstv.ir)

Kapal Korsel tenggelam di Laut Bering Rusia pada awal Desember tahun lalu. 35 WNI yang bekerja sebagai anak buah kapal (ABK) berada di kapal nahas itu.

Solopos.com, JAKARTA – Jenazah 13 WNI yang bekerja sebagai anak buah kapal (ABK) Oryong 501 yang tenggelam di Laut Bering, Rusia, telah tiba di Jakarta hari ini dan diterima langsung oleh Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.

Promosi BRI Sukses Jual SBN SR020 hingga Tembus Rp1,5 Triliun

Ketiga belas jenazah dikirim dari Korea Selatan menggunakan pesawat kargo Korean Air yang tiba di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, pada Jumat (9/1/2015) dini hari pukul 02.50 WIB.

Dari 13 jenazah, enam di antaranya berasal dari Jawa Tengah, yakni Mujahidin, Mukhamad Idris, Warno, Nur Kolis, Harjono, dan Barjo. Sedangkan tiga ABK berasal dari Jawa Barat bernama Atep Roni, Dede Iksani, dan Haryanto.

Selanjutnya, dua jenazah berasal dari Maluku atas nama Albert Talapessy dan Gaspar Jantje Tomasila, serta masing-masing satu jenazah dari Sulawesi Utara atas nama Mukhtar Mokodompit dan Sulawesi Selatan atas nama Syarifuddin.

Serah-terima jenazah dari Kementerian Luar Negeri kepada perwakilan daerah asal ABK dan keluarga dipimpin oleh Menlu pada pukul 07.00 WIB, acara tersebut juga dihadiri Kepala BNP2TKI Nusron Wahid dan Dubes Korea Selatan untuk Indonesia Cho Tae-Young.

Menlu Retno menyampaikan apresiasi yang tinggi atas kerja sama antara pemerintah RI, Korea Selatan dan Rusia yang terus berkomunikasi dan berkoordinasi sejak hari pertama musibah tenggelamnya kapal Oryong 501 pada 1 Desember 2014.

“Kami [Kementerian Luar Negeri] juga turun langsung untuk meminta kepada pihak pemilik kapal Sajo Industries agar hak-hak ABK dipenuhi,” kata dia.

Sebelumnya, pada jumpa pers Kemenlu di Jakarta, Rabu (7/1/2015), Kepala Sub-Direktorat Perlindungan WNI dan Bantuan Hukum Indonesia June Kuncoro Hadiningrat menyampaikan semua WNI ABK Oryong 501 yang berjumlah 35 orang akan mendapatkan asuransi masing-masing Rp150 juta dan uang duka Rp15 juta-Rp20 juta.

Selain itu, atas prakarsa Menlu Retno saat mengunjungi Busan, Korea Selatan, untuk bertemu langsung dengan pihak Sajo Industries, pihak mereka juga akan memberikan kompensasi sebesar 5.000 hingga 15.000 dolar AS.

Setelah pengiriman ketiga belas jenazah tersebut, pada Jumat malam akan tiba lagi tiga jenazah WNI ABK Oryong 501 yang berhasil diidentifikasi berasal dari Jawa Barat (dua orang) dan satu jenazah asal Jawa Tengah.

Saat ini pencarian korban tenggelamnya Kapal Oryong 501 di Laut Bering masih terus dilakukan, selain 35 WNI terdapat pula tiga belas warga Filipina, sebelas warga Korsel dan satu warga Rusia.

Jumlah WNI yang berhasil ditemukan berjumlah 19 orang, 16 orang meninggal dan tiga orang selamat dan telah dipulangkan ke Indonesia pada 30 Desember 2014, yakni Wanto (Jawa Tengah), Teguh Hariono (Papua) dan Naryanto bin Wastara (Jawa Barat).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya