SOLOPOS.COM - Sejumlah warga membantu mengevakuasi korban kapal tenggelam di Rote Ndao, Senin (17/10/2022). (ANTARA/Ho-Polres Rote Ndao/KH)

Solopos.com, JAKARTA — Sebuah kapal motor bernama Hacker yang baru selesai dibuat dan diuji coba di perairan Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur tenggelam mengakibatkan tujuh orang meninggal dunia dan 11 orang terluka.

Tim penyidik Reskrim Polsek Rote Barat dan Polres Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur, memeriksa sejumlah saksi terkait kecelakaan itu.

Promosi BRI Sambut Baik Keputusan OJK Hentikan Restrukturisasi Kredit Covid-19

Polisi memastikan penyebab kecelakaan kapal Hacker itu karena jumlah penumpang melebihi kapasitas atau daya tampung kapal.

“Sedang dilakukan pemeriksaan saksi-saksi oleh penyidik,” ujar Kapolres Rote Ndao Ajun Komisaris Besar Polisi I Nyoman Putra Sandita saat dikonfirmasi dari Kupang, Senin (17/10/2022).

Baca Juga: Diterjang Ombak, Kapal Terbalik di Perairan Kebumen

Kapolres menyebutkan ada 41 orang penumpang di kapal Hacker yang tenggelam di Pantai Leodik, Desa Bo’a, Kecamatan Rote Barat, Kabupaten Rote Ndao, NTT.

“Jadi, kalau dilihat dari laporan sementara diketahui bahwa kapal tersebut tenggelam karena jumlah penumpang kapal itu kelebihan kapasitas,” ujarnya seperti dikutip Solopos.com dari Antara.

Kapolres menjelaskan kecelakaan kapal itu bermula saat sebagian warga Desa Bo’a dari Dusun Loedi dan Dusun Ndundao bergotong-royong mendorong kapal motor yang diberi nama Hacker yang baru selesai dibuat.

Baca Juga: Curi Ikan di Perairan Natuna Utara, 2 Kapal Vietnam Ditangkap KP Hiu 11

Kapal itu didorong hingga masuk ke laut dan siap dioperasikan. Kapal yang dinakhodai oleh Paulus Hangge diuji coba mengelilingi laut di sekitar Pantai Loedi, Desa Bo’a, dengan penumpang sebanyak 41 orang.

“Ada 41 orang penumpang terdiri atas 14 orang anak dan dewasa 27 orang,” tambah Kapolres.

Sekitar 20 menit kapal Hacker menyusuri Pantai Loedi ke Pantai Ndundao Loeona berjarak sekitar 200 meter dari pantai.

Baca Juga: Miring saat Tebar Jaring, Kapal Nelayan Tenggelam di Karimunjawa

Pada saat kembali ke Pelabuhan Loeona, kapal miring karena muatan melebihi kapasitas sehingga mengakibatkan para penumpang jatuh ke laut.

Setelah kejadian tersebut, dilakukan pencarian oleh masyarakat Desa Bo’a dengan dibantu seorang warga negara asing bernama Richard dan Vincent.

“Pencarian yang dibantu dua WNA menggunakan speed dan papan selancar hingga ditemukan para korban,” tambah Kapolres Rote Ndao.

Baca Juga: Kapal Terbalik di Perairan Tegal, 1 ABK Hilang

Dari 41 orang yang menjadi korban kecelakaan kapal tenggelam itu, terdapat korban meninggal dunia yang jumlahnya tujuh orang dan 34 orang selamat.

“Sebelas orang di antaranya dirawat di Puskesmas Delha,” tandas Kapolres.

Dua korban selamat yang sempat dirawat di Puskesmas Delha kemudian dirujuk ke RSUD Ba’a, Kabupaten Rote Ndao, untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.

Baca Juga: Susan Sameh Ajak Para Korban Pelecehan Seksual Berani Bersuara

Sementara jenazah tujuh korban sudah diserahkan ke pihak keluarga setelah dilakukan visum oleh petugas medis. Polisi kemudian mengamankan barang bukti kapal Hacker dan masih mendalami penyebab kecelakaan itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya