SOLOPOS.COM - Wakil Presiden Boediono diantara Sekretaris Wapres Mohammad Oemar diantar meninjau kantor baru Wapres yang menempati gedung bekas Dewan Pertimbangan Agung di samping kompleks Istana Negara. (JIBI/SOLOPOS/Antara)

Istana Wakil Presiden RI di Medan Merdeka Selatan. (enkrenkdmt.com)

JAKARTA – Wakil Presiden Boediono menyatakan kepindahan kantornya ke Jalan Veteran III supaya lebih memudahkan berkomunikasi dan berkoordinasi dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono karena gedungnya berada disebelah Istana Negara.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

“Sejak kampanye dulu memang kami sudah ada keinginan bagaimana Istana Presiden dan Istana Wakil Presiden komunikasinya semakin dekat. Hari ini baru terlaksana,” kata Boediono hari ini (23/7/2012). Boediono mulai menempati kantor barunya di di Jalan Veteran III, Jakarta Pusat yang merupakan gedung bekas Dewan Pertimbangan Agung. Gedung ini juga pernah digunakan oleh Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres). “Hari ini saya sudah bisa mulai berkantor di sini,” ujarnya.

Dari kantor barunya, Boediono mempunyai akses langsung ke Istana Negara, bisa menggunakan mobil golf atau jalan kaki saja. Tidak perlu lagi menggunakan iring-iringan mobil pengawal. Meski demikian, Istana Wakil Presiden yang berada di Jalan Medan Merdeka Selatan atau Jalan Kebon Sirih, tetap akan digunakan jika ada agenda kegiatan Wapres yang bersifat kenegaraan atau menerima tamu dalam jumlah banyak. Sebab, kantor baru Boediono di Jalan Veteran III ukurannya lebih kecil sehingga tidak semua karyawan dan pegawai diboyong.

Wakil Presiden Boediono diantara Sekretaris Wapres Mohammad Oemar diantar meninjau kantor baru Wapres yang menempati gedung bekas Dewan Pertimbangan Agung di samping kompleks Istana Negara. (JIBI/SOLOPOS/Antara)

“Sebagian tetap berkantor di Istana Wapres,” ujar Juru Bicara Wapres Yopie Hidayat. Yopie mengatakan Istana Wapres yang selama ini menjadi kantor aktivitas Boediono di Jalan Merdeka Selatan memerlukan perbaikan dan renovasi karena beberapa interior bangunan sudah tua. “Istana Wapres ini termasuk heritage atau cagar budaya yang perlu dirawat dan dilestarikan,” katanya.

Yopie mengatakan penyejuk udara di Istana Wapres sudah tua dan lebih boros listriknya sehingga perlu diganti dengan yang lebih hemat energi. Bagian atap juga memerlukan perombakan total. Selain itu, desain halaman kantor juga akan dibenahi sehingga lebih memudahkan lalu lintas orang.

Istana Wakil Presiden ini merupakan salah satu gedung bersejarah yang dimiliki DKI Jakarta dan masuk dalam perlindungan cagar budaya. Gedung yang terletak di Jalan Medan Merdeka Selatan No 6, Jakarta Pusat itu pernah menjadi istana perdana menteri Hindia Belanda dan bernama Indische Woonhuis. “Perbaikan Istana Wapres ditargetkan selesai akhir tahun ini,” kata Yopie.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya