SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Kampus Jogja, sebanyak 20 dekan dari berbagai perguruan tinggi di Asia Tenggara berkumpul di UGM.

Harianjogja.com, SLEMAN – Sebanyak 20 Dekan dari sejumlah Perguruan Tinggi di kawasan Asia Tenggara mengikuti program pelatihan manajemen tata kelola perguruan tinggi yang difasilitasi Deutscher Akademischer Austausch Dienst (DAAD) di kampus Universitas Gadjah Mada (UGM), Selasa (10/2/2015).

Promosi BRI Bantu Usaha Kue Kering di Sidoarjo Berkembang Kian Pesat saat Lebaran

Wakil Rektor Bidang Kerja Sama dan Alumni UGM, Dr. Paripurna mengatakan pelatihan dekan ini selain bertujuan meningkatkan kemampuan manajerial namun juga membuka ruang bagi kerja sama yang lebih kuat antar lingkungan perguruan tinggi di Asia Tenggara.

“UGM berinisiatif membuka pintu kerja sama antar perguruan tinggi se-ASEAN terutama untuk bidang pendidikan dan penelitian,” kata Paripurna seperti rilis yang Harianjogja.com terima.

Direktur DAAD Kantor Perwakilan Jakarta, Irene Jansen mengatakan pelatihan untuk para Dekan untuk pengembangan internasionalisasi pendidikan tetapi dengan tidak berkiblat pada negara maju.

Christian Berthold, CHE Consult GmbH, Jerman mengatakan keberhasilan manajemen pendidikan tinggi ditentukan pada kemampuan membuat kebijakan, tingkat akseptabilitas, dan keluaran produk pendidikan. Namun, persoalan manajemen di lingkungan perguruan tinggi di seluruh dunia dihadapkan pada sumber pembiayaan
pendidikan.

“Beberapa pendidikan tinggi menghadapi dilema dalam memilih sumber biaya, apakah diambil dari biaya kuliah atau mengandalkan dana dari negara yang dihitung dari besaran jumlah mahasiswa,” tuturnya.

Persoalan di Asia Tenggara, kata dia, cenderung dialami perguruan tinggi di seluruh dunia. Kualitas pendidikan berstandar internasional dikejar untuk menarik mahasiswa asing dalam memilih tempat kuliah. Ia menyebutkan lima negara yang perguruan tingginya menjadi favorit bagi mahasiswa asing yakni Amerika, Inggris, Jerman, Perancis, Australia dan Kanada. Adapun di Jerman, kata Christian, mahasiswa asing yang paling banyak bersala dari India.

“Dalam 14 tahun terakhir, mahasiswa India paling banyak sekolah di Jerman,” ujarnya.

Beberapa Dekan dari berbagai fakultas beberapa perguraun tinggi yang hadir diantaranya Fakultas Ekonomi dan Mualamat Universitas Sains Malaysia, Fakultas Teknik Universitas Nasional Laos, Universitas Maritim Myanmar, Akademi perbankan Vietnam, Universitas Philippines Manila, De La Sall University, Universitas Nong Lam, Univeritas Khon Kaen, Universitas Srinakharinwirot, Universitas Nasional Vietnam. Beberapa Dekan di lingkungan UGM, ITS dan sejumlah perguruan tinggi di Yogyakarta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya