SOLOPOS.COM - Ilustrasi penyewaan mobil. (JIBI/Solopos/Dok).

Solopos.com, SOLO — Jasa penyewaan mobil pribadi maupun minibus kebanjiran permintaan untuk keperluan kampanye sejak satu bulan lalu. Demi meminimalisasi resiko, beberapa pemilik jasa penyewaan mobil memberlakukan peraturan khusus.

Para pemilik jasa penyewaan mobil maupun minibus mengklaim peningkatan permintaan mencapai 30%. Mereka mengatakan mobil disewa calon anggota legislatif (caleg) maupun tim sukses untuk memasang gambar caleg atau branding dan transportasi caleg maupun tim sukses.

Promosi Jelang Lebaran, BRI Imbau Nasabah Tetap Waspada Modus Penipuan Online

Namun, sebagian pemilik jasa penyewaan mobil pribadi maupun minibus itu merasa perlu memberlakukan kebijakan khusus, seperti harga sewa khusus, sistem kontrak per bulan, larangan mem-branding mobil, sewa mobil sekaligus sopir, dan lain-lain. Mereka beralasan peraturan itu untuk meminimalkan risiko mobil lecet dan rusak saat kampanye.

Karyawan Hafa Car Rental and Taxi di Jl. Adi Sucipto, Narno, mengakui aturan itu memang membuat beberapa orang yang hendak menyewa mobil pribadi mengurungkan niat. Menurut dia beberapa caleg kurang cocok dengan banderol harga dan sistem kontrak bulanan.

“Ini harus kontrak satu bulan. Kami memberlakukan harga khusus karena risiko tinggi. Ada 3-5 pesanan untuk kampanye tetapi belum deal. Itu karena mereka belum cocok dengan harga yang kami tawarkan. Kami ada jaminan dan survei,” kata Narno, saat ditemui Solopos.com di kantor Hafa Car Rental and Taxi, Senin (24/3/2014).

Pemilik Ajibon Trans, Aji Atmodiwiryo, juga memberlakukan persyaratan. Penyewa mobil untuk keperluan kampanye harus menyewa berikut sopirnya. Aji juga memberlakukan sistem sewa harian dan tidak mengizinkan mobil untuk branding. Dia beralasan itu untuk menjaga kualitas mobil dan mengurangi risiko kerusakan saat kampanye.

Aji mengaku sudah menyewakan lebih dari 12 mobil kepada beberapa parpol, seperti Gerindra, Hanura, Golkar, PKS, dan lain-lain. Rata-rata setiap parpol menyewa 2-5 unit mobil selama 3-4 hari untuk tujuan Semarang, Jogja, dan Purwokerto. Dia memprediksi penyewaan mobil untuk kampanye bakal ramai hingga H+7 setelah pemilihan umum legislatif.

“Ini ramai sejak awal Maret. Penyewaan meningkat 30% dibanding hari biasa. Permintaan di antaranya dari Jakarta. Saya menolak pesanan ke Surabaya dan Pasuruan karena tidak ada jaringan. Saya tidak bikin tarif khusus tetapi ada aturan tertentu,” ujar Aji saat ditemui Solopos.com di kantornya, Senin.

Sedikit berbeda dilakukan Ketua Asosiasi Pengusaha Rental Mobil Soloraya (Aremso), Samrodin. Dia mengatakan tidak membuat aturan tertentu. Bahkan dia menyilakan mobil miliknya untuk branding.

Dia menuturkan rata-rata penyewa adalah caleg dan tim sukses. Mereka menyewa mobil keluarga, seperti Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia. Samrodin mengaku tidak memasang tarif khusus. Dia juga memprediksi peningkatan penyewaan mobil akan terus terjadi hingga H+7 setelah pemungutan suara Pemilu 2014.

“Penyewaan mobil meningkat sejak sebulan lalu. Bahkan saya kehabisan stok. Rata-rata mereka [caleg dan tim sukses] menyewa selama tiga pekan tanpa sopir. Mobil disewa untuk kampanye memang agak riskan. Tingkat risiko di lapangan cukup tinggi,” tutur dia saat dihubungi Solopos.com, Senin.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya