SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Semarang (Espos)--Puluhan mahasiswa tergabung dalam Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Kota Semarang, menggelar demonstrasi menolak kebijakan pemerintah yang menaikkan kenaikan tarif dasar listrik (TDL).

Unjuk rasa yang diawali dari kawasan bundaran air mancur dilanjutkan ke Gedung DPRD Jateng, Jl Pahlawan, Kota Semarang, Rabu (14/7). Mereka menilai meski kenaikan TDL hanya diberlakukan bagi pelanggan 1.300 VA, namun tetap membawa dampak pada sektor-sektor lain, misalnya kenaikan bahan pokok makanan dan transportasi.

Promosi Mudah dan Praktis, Nasabah Bisa Bayar Zakat dan Sedekah Lewat BRImo

Namun keinginan pengunjuk rasa KAMMI bertemu langsung dengan anggota Dewan gagal, sebab mereka diadang petugas kepolisian di depan pintu gerbang Gedung DPRD. Pintu gerbang ditutup rapat dan puluhan polisi membuat pagar batas di depannya. Sempat terjadi aksi saling dorong antara mahasiswa yang ingin memaksa masuk dengan aparat polisi.

Dalam tuntutannya, KAMMI antara lain meminta kepada anggota DPRD Jawa Tengah agar secara resmi menolak kenaikan TDL yang memberatkan masyarakat. Selain itu juga mengimbau kepada masyarakat supaya tak melakukan tindakan anarkis dalam menyikapi kenaikan TDL.

oto

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya