SOLOPOS.COM - SMA Al Islam 1 Solo (furqonhuda.blogspot.com)

SMA Al Islam 1 Solo (furqonhuda.blogspot.com)

SOLO – Kasus kesurupan massal yang terjadi di beberapa daerah di Soloraya akhir-akhir ini, terjadi di Solo. Kali ini siswa SMA Al Islam 1 Solo yang mengalami kejadian itu.

Promosi Klaster Usaha Rumput Laut Kampung Pogo, UMKM Binaan BRI di Sulawesi Selatan

Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan, Ahsanudin, menjelaskan kejadian itu dialami salah satu siswi kelas X Sabtu (29/9/2012) pagi. Sebelumnya siswi itu mengikuti pendidikan dan pelatihan kepemimpinan OSIS di sekolah. “Dia mengikuti diklat sejak Kamis sore sampai Jumat, mereka menginap di sekolah,” jelasnya saat ditemui wartawan, Senin (1/10/2012).

Kemudian pada Sabtu pagi sekitar pukul 07.00 WIB, G tiba-tiba menjadi histeris dan disusul oleh beberapa teman lainnya yang mengalami kejadian serupa. “Saat itu masih jam pelajaran pertama, awalnya hanya satu orang kemudian beberapa temannya ikut,” imbuh Ahsanudin.

Setelah itu pihak sekolah langsung memanggil orangtua siswi itu untuk dibawa pulang dan kemudian dirawat di RS Yarsis, sedangkan teman-temannya yang lain kembali sadar dalam waktu tidak lama. “Beberapa hari sebelumnya dia juga mengalami kejadian serupa, kemungkinan besar karena kecapekan dan berdasarkan keterangan orangtua dia memang sering sakit-sakitan,” jelasnya.

Sebelumnya, kejadian serupa pernah terjadi di sekolah setempat tiga tahun yang lalu, saat itu ada sekitar tiga orang yang mengalami kesurupan, kemudian bertambah menjadi 15 orang. Mengenai hal itu diterangkan pihak sekolah tidak melakukan hal khusus sebagai antisipasi. “Secara rutin sebelum pelajaran dimulai siswa sudah melakukan pengajian,” jelasnya.

Sementara itu, pakar psiko-spiritual Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Setyo Purwanto, menjelaskan dalam dunia psikologi kejadian seperti itu disebut dengan istilah histeria, dan jika terjadi dalam jumlah banyak disebut histeria massal.

Histeria merupakan gejala yang terjadi ketika seseorang mengalami depresi berat, misalnya siswa yang tertekan karena tuntutan pelajaran sehingga kesadarannya masuk ke alam bawah sadar tanpa kontrol. “Apalagi kalau orang-orang sudah dikuasai bayang-bayang hal mistis,” jelasnya.

Setyo menambahkan histeria dapat menginduksi alam bawah sadar orang di sekitarnya sehingga dapat menulari orang lain. Kemudian remaja perempuan dinilai paling rentan terkena dan terinduksi histeria karena kondisi psikologis yang labil dan perasaan yang lebih sensitif. “Kasus itu lebih pada faktor individu serta sosial,” paparnya.

Ketika kasus histeria terjadi, Setyo menerangkan agar penderita dibawa ke ruangan khusus yang tenang dan memiliki sirkulasi udara yang baik. Kalau kasus histeria menjadi parah sebaiknya langsung memanggil dokter agar diberi obat penenang. “Jangan dikerumuni banyak orang, nanti yang lain malah bisa terinduksi, lebih baik dibiarkan tenang nanti akan sembuh sendiri, serta tidak perlu memanggil paranormal atau dukun,” jelasnya.

Untuk menghindari terjadi kasus itu, Setyo menyarankan agar pihak sekolah membuat kondisi dan suasana pembelajaran menyenangkan dan menghindari anggapan-anggapan mistis yang berkembang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya