SOLOPOS.COM - Kakorlantas Polri, Irjen Pol Aan Suhanan (tengah), saat memimpin apel gelar pasukan Operasi Keselamatan Lalu Lintas di Lapangan Pancasila, Simpang Lima, Kota Semarang, Sabtu (2/3/2024). (Solopos.com-Bidhumas Polda Jateng)

Solopos.com, SEMARANG — Angka kecelakaan lalu lintas yang berakibat kematian di Indonesia cukup tinggi dan mengkhawatirkan. Bahkan saking tingginya, jika dirata-rata ada tiga orang yang meninggal dunia setiap jamnya akibat kecelakaan lalu lintas.

Hal tersebut disampaikan Kakorlantas Polri, Irjen Pol Aan Suhanan, saat menghadiri apel gelar pasukan Operasi Keselamatan Candi 2024 di Lapangan Pancasila, Simpang Lima, Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng), Sabtu (2/3/2024). Operasi Keselamatan Candi 2024 ini digelar dalam rangka menekan angka kecelakaan dan fatalitas, terutama menjelang Hari Raya Idulfitri 1445 Hijriah.

Promosi BRI Kembali Gelar Program Pemberdayaan Desa Melalui Program Desa BRILiaN 2024

“Hari ini juga kita mencanangkan aksi keselamatan jalan sebagai bentuk keprihatinan. Berdasarkan data, dalam setahun terdapat angka kecelakaan cukup tinggi. Secara nasional lebih dari 152.000 kecelakaan dan juga lebih dari 27.000 korban meninggal dunia. Dari data itu diketahui bahwa dalam satu hari ada 76 orang meninggal akibat kecelakaan dan dalam satu jam ada 3 orang yang meninggal akibat kecelakaan,” ungkap Irjen Pol Aan Suhanan, dalam keterangan tertulis yang diterima Solopos.com dari Bidhumas Polda Jateng, Sabtu.

Operasi Keselamatan Candi akan digelar selama 14 hari, mulai 4-17 Maret 2024. Operasi serupa juga akan digelar serentak di seluruh Indonesia.

Kakorlantas Polri menambahkan selama Operasi Keselamatan Lalu Lintas ada tujuh pelanggaran yang menjadi perhatian utama aparat kepolisian. Ketujuh pelanggaran itu berpotensi menyebabkan kecelakaan lalu lintas dengan potensi fatalitas yang tinggi.

“Ketujuh pelanggaran itu antara lain overspeed atau kecepatan berlebihan, helm tidak standar, tidak mengenakan sabuk pengaman, berkendara di bawah pengaruh alkohol atau obat-obatan terlarang. Kemudian penggunaan handphone saat berkendara, melawan arus, dan overload [truk kelebihan muatan],” ujar Irjen Pol Aan Suhanan.

Sementara itu, Wakapolda Jateng, Brigjen Pol Agus Suryo Nugroho, mengatakan Operasi Keselamatan Candi 2024 digelar dengan mengedepankan upaya pencegahan serta meningkatkan pengetahuan maasyarakat terkait keselamatan berlalu lintas.

“Operasi ini akan mengedepankan upaya preventif disertai penegakan hukum dengan humanis dan edukatif. Tujuannya, untuk meningkatkan kepatuhan dan disiplin masyarakat dalam berlalu lintas serta menurunkan angka pelanggaran maupun kecelakaan lalu lintas,” terang Wakapolda Jateng.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya