SOLOPOS.COM - ilustrasi (google img)

ilustrasi (google img)

JOGJA — Sedikitnya 14.150 industri di Jogja diperkirakan bakal terdampak kenaikan Tarif Dasar Listrik (TDL) sebesar 15% yang akan berlaku tahun depan.

Promosi BRI Catat Setoran Tunai ATM Meningkat 24,5% Selama Libur Lebaran 2024

Ketua Kamar Dagang Industri (KADIN) DIY, Nur Ahmad Affandi kepada Harian Jogja, Jumat (21/9) mengungkapkan, hampir semua industri di DIY dari kecil hingga besar menggunakan listrik dengan daya di atas 900 volt ampere (VA). Seperti disepakati pemerintah pusat kenaikan TDL berlaku bagi pelanggan dengan daya di atas 900 VA.

Menurut dia, total industri di Jogja saat ini tercatat sekitar 14.150 terdiri dari indusri kecil sekitar 11.200, industri menengah 2.600 dan industri besar 350. “Hampir semuanya di atas 900 (VA), artinya semuanya kena kebijakan,” terang Nur Ahmad Affandi.

Dampaknya, kata dia, kenaikan TDL sebesar 15% akan menaikan biaya produksi sekitar 3-4% khusus industri properti seperti mal dan hotel. Padahal biaya listrik mereka menurut Nur Ahmad mencapai 20-30% dari total biaya produksi.

Kondisi ini jelas memberatkan pengusaha karena di sisi lain pemerintah tak memberi insentif bagi kalangan industri. “Harusnya dengan kebijakan seperti ini ada insentif untuk kalangan industri misalnya keringanan pajak,” ujarnya.

Kenaikan TDL juga diprediksi memicu kenaikan inflasi di Jogja yang diperkirakan sebesar 3-5%.(ali)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya