SOLOPOS.COM - Wakapolresta Serang Kota AKBP Hujra S. (tengah) memberi keterangan terkait isi cairan yang disuntikkan ke tubuh Kades Curug Goong, Serang, Banteng. (Tangakapn layar Youtube KompasTV).

Solopos.com, SOLO–Jenis cairan yang disuntikkan mantri atau juru rawat berinisial SH ke tubuh Kepala Desa (Kades) Curug Goong, Padarincang, Kabupaten Serang, Banten, Salamunasir, yang mengakibatkannya meninggal dunia akhirnya terungkap.

Jenis cairan itu diungkap Wakapolresta Serang Kota AKBP Hujra S. Informasi yang dihimpun Solopos.com melalui akun Youtube KompasTV dan tvOneNews, Selasa (14/3/2023), cairan yang disuntikkan ke tubuh korban bernama diphenhydramine.

Promosi Waspada Penipuan Online, Simak Tips Aman Bertransaksi Perbankan saat Lebaran

“Pelaku [Mantri SH] menggunakan suntikan yang di dalamnya berisi diphenhydramine,” kata Hujra.

Dikutip dari alodokter.com, diphenhydramine adalah obat untuk meredakan gejala alergi dan batuk pilek (common cold). Obat ini juga dapat digunakan untuk mengatasi mabuk perjalanan, serta kondisi tremor, dan kaku otot pada penderita Parkinson

Hujra melanjutkan pelaku menyuntikkan cairan itu di punggu kiri korban sesaat setelah cekcok mulut di rumah korban.

Setelah itu korban sesak napas. Kemudian pelaku bersama warga membawa korban ke puskesmas. Namun, puskesmas tak bisa menangani sehingga dirujuk ke RSUD Banten.

Mantri SH bersama warga kemudian membawa Kades Salamunasir ke RSUD. Dia dinyatakan sudah meninggal dunia saat sampai di rumah sakit.

Botol diphenhydramine dan suntikan yang digunakan pelaku sudah disita polisi. Polisi juga menyita barang bukti lain berupa satu unit telepon seluler.

Hingga kini polisi belum mengetahui penyebab pasti kematian Kades Salamunasir. Pihak terkait masih perlu mendalami kenapa obat alergi bisa membuat korban sesak napas sampai akhirnya meninggal dunia.

Hujra menyebut penyidik belum dapat menyimpulkan mantri SH sejak awal berniat membunuh korban atau sebenarnya hanya ingin melumpuhkan korban.

“Untuk mengetahui penyebab kematian korban dan apakah ini pembunuhan atau bukan perlu didukung alat bukti. Beri kami waktu untuk mendalami lebih lanjut,” ucap Hujra.

Sebagai informasi, peristiwa Kades Curug Goong meninggal dunia seusai disuntik mantri SH terjadi di rumah korban pada Minggu (12/3/2023) pukul 13.00 WIB.

Sebelum peristiwa terjadi, mantri SH dan Kades Salamunasir cekcok mulut. Mereka memiliki masalah.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya