SOLOPOS.COM - Ilustrasi kabut asap (Dok/JIBI/Solopos/Antara)

Kabut asap Sumatra disebut-sebut terkait penggantian Kepala BNPB.

Solopos.com, JAKARTA — Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi melantik Willem Rampangilei sebagai Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) baru menggantikan Syamsul Maarif di Istana Negara Jakarta.

Promosi BRI Kantor Cabang Sukoharjo Salurkan CSR Senilai Lebih dari Rp1 Miliar

Pelantikan berlangsung pukul 15.20 WIB dihadiri oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla, pejabat Menteri Kabinet Kerja, anggota DPR, TNI, Polri, serta lembaga negara lainnya. Willem ditetapkan sebagai Kepala BNPB sesuai dengan Keputusan Presiden No. 92/P/2015 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Kepala BNPB.

Pergantian pucuk pimpinan BNPB ini berlangsung ditengah bencana kebakaran lahan dan hutan di Sumatra dan Kalimantan. Willem sebelum dilantik mengatakan baru dapat informasi akan dilantik pada Minggu (6/9/2015) melalui sambungan telepon Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno.

Sementara itu, terkait kebakaran lahan dan hutan yang selalu terulang setiap tahun selama 18 tahun belakangan, Kepala Kantor Staf Presiden Teten Masduki menyatakan ada kesalahan di manajemen pemerintahan. “Ini praktik manajemen pemerintahan yang tidak benar,” kata Teten di kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (7/9/2015).

Presiden Jokowi menegaskan perlu ada tindakan yang tegas terhadap pelaku pembakaran hutan baik pidana maupun pencabutan izin jika indikasinya dilakukan oleh pemilik lahan atau usaha perkebunan.

“Jadi presiden tegaskan perlu ada tindakan yang tegas kepada pelaku pembakaran hutan dan kalau itu indikasinya dilakukan pemilik lahan untuk perkebunan kalau perlu izin usahanya dicabut selain dipidanakan. Saya kira ini tidak main-main,” jelasnya.

Presiden Jokowi sampai “turun gunung” mengatasi bencana asap di wilayah Sumatra. Satu hari setelah blusukan yang dilakukan, Syamsul Maarif langsung digantikan oleh Willem Rampangilei Kepala BNPB.

Keputusan Presiden pergantian Kepala BNPB diteken Jokowi pada Jumat (4/9/2015). Kebetulan pada hari itu dilakukan rapat terbatas yang membahas tentang kebakaran lahan dan hutan.

Meski pergantian ini berlangsung di tengah bencana asap, Teten menegaskan tidak terkait dengan situasi sekarang seperti kebakaran hutan. “Saya kira tidak. Sudah waktunya diganti,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya