SOLOPOS.COM - Kabut asap pekat menyelimuti Kota Palembang, Sumsel. Rabu (30/9/2015). (JIBI/Solopos/Antara/Nova Wahyudi)

Kabut asap Sumatra akibat pembakaran hutan dan lahan diatasi dengan menerima bantuan luar negeri.

Solopos.com, KAMPAR – Bantuan dari beberapa negara akan dikonsentrasikan untuk memadamkan kebakaran lahan dan hutan di wilayah Provinsi Sumatra Selatan (Sumsel).

Promosi Usaha Endog Lewo Garut Sukses Dongkrak Produksi Berkat BRI KlasterkuHidupku

Hal itu diungkapkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat meninjau Posko Kesehatan Pengobatan Gratis Bagi Korban Bencana Kabut Asap di Puskesmas Kuok, Desa Lereng, Kecamatan Kuok, Kabupaten Kampar, Riau, Jumat (9/10/2015).

“Dikonsentrasikan di Sumsel dulu karena memang dari checking kita, titik api terbanyak itu memang masih di Sumsel,” kata Presiden.

Jokowi mengungkapkan sudah ada beberapa negara yang sanggup memberi bantuan yakni Singapura, Malaysia, Korea, Rusia, Australia, dan Tiongkok.

“Tapi yang datang hari ini baru dari Singapura. Mungkin Minggu akan mulai berdatangan,” kata Jokowi.

Presiden mengatakan bantuan asing ini berupa pesawat-pesawat yang bisa membawa air untuk waterbombing di atas 10 ton.

“Karena kita harus tahu, ini berhadapan dengan hutan gambut. Di atasnya juga nggak ada api, di bawahnya masih membara,” kata Jokowi.

Presiden juga mengungkapkan lamanya penanganan bencana kabut asap ini karena luas (lahan yang terbakar) lebih besar dan panas El Nino yang lebih kering.

Bupati Kampar Jefry Noer mengakui adanya kabut asap ini membuat penderita ISPA meningkat.

“Memang ada dari 3-4 orang ini menjadi 20 orang tiap harinya [penderita ISPA), tapi kami rawat, kita obati, kemudian ini selesai. Jadi memang tidak separah yang di media-media,” kata Jefry.

Sementara Menteri Kesehatan Nila Moeloek berharap warga memakai masker saat beraktivitas di luar rumah.

“Karena polutan itu besarnya 10 mikron dan ada yang 2,5 mikron. Namun juga ada yang seperti bentuk gas, yang memang kita agak khawatir kalau gambut itu yang terbakar. Dan ini memang kita sudah melihat dampaknya, apakah bisa nanti berbuat sesuatu, biar polutan itu yang kita tahan,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya