SOLOPOS.COM - Pengendara menggunakan masker saat melintas di jalan Adinegoro, Padang, Sumbar, Senin (10/3). BMKG Ketaping Sumbar melaporkan jarak pandang pada sejumlah wilayah di provinsi itu pada Senin pagi (10/3) berkisar 50 meter hingga 900 meter akibat kabut asap kiriman. (JIBI/Solopos/Antara/Iggoy el Fitra)

Solopos.com, JAKARTA — Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melansir dampak pembakaran lahan dan hutan di Riau terus meluas. Sebanyak 49.591 jiwa menderita gangguan pernapasan akibat asap.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, menyebutkan hampir keseluruhan wilayah Riau dan Sumatera Barat tertutup kabut asap. Sutopo menyebutkan pada hari ini, Kamis (13/3/2014), terpantau sekitar 183 titik api di Riau. Sebanyak 46 titik api di antaranya terpantau oleh satelit NOAA18 dan 137 titik api terpantau satelit Modis.

Promosi Simak! 5 Tips Cerdas Sambut Mudik dan Lebaran Tahun Ini

“Arah angin yang dominan dari timur laut ke barat daya membawa asap menyebabkan asap meluas. Asap kebakaran lahan dan hutan di Malaysia sebagian juga menyebar ke Selat Malaka dan wilayah Riau,” ujarnya.

Kabut asap yang semakin pekat ini menyebabkan terbatasnya jarak pandang. Di Pekanbaru pada pukul 08.00-12.00 WIB, jarak pandang hanya 300 meter. Sutopo menyebutkan kualitas udara di sebagian besar wilayah Riau saat ini sudah pada level berbahaya. “Selain itu, sebanyak 49.591 jiwa menderita penyakit akibat asap seperti infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), pneumonia, asma, iritasi mata, dan kulit,” katanya.

Dia menyebutkan hingga saat ini telah ada tambahan 582 personil dari Polri dan PPNS di Kementerian Kehutanan dan Kementerian Lingkungan Hidup sebagai satgas untuk menindak para pelaku pembakaran hutan. “Satgas ini akan memburu para perambah hutan dan pembakar lahan atau hutan. Tahapan prosedur penegakan hukum diharapkan dapat dipercepat,” katanya.

Penegakan hukum diterapkan sebagai bagian dari pengurangan risiko bencana dan mitigasi untuk membatasi ruang gerak individu atau kelompok pembakar hutan. Untuk mengatasi bencana asap di Riau, lanjutnya, akan dikerahkan pesawat Hercules C-130 untuk melakukan modifikasi cuaca mulai Jumat (14/3/2014) pagi. Pesawat tersebut akan bergerak dengan homebase di Lanud Halim Perdana Kusuma, Jakarta.

“Selain itu juga akan dioperasikan enam unit ground based generator system sprayer di Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru untuk mengurangi kepekatan asap. Diharapkan dengan alat ini, jarak pandang di bandara tersebut dapat lebih baik dan penerbangan dapat dilakukan.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya