SOLOPOS.COM - Patung Tarian Sekapur Sirih dipasangi masker di Jambi, Senin (14/9/2015). Aksi yang dilakukan oleh aktivis Tajridanur itu sebagai bentuk solidaritas terhadap korban kabut asap sekaligus menuntut pemerintah bertindak cepat untuk mengatasi kebakaran hutan dan lahan yang telah mengakibatkan udara pada level berbahaya. (JIBI/Solopos/Antara/Wahyu Putro A.)

Kabut asap Sumatra dan Kalimantan memaksa BNPB melakukan segala macam cara pemadaman kebakaran lahan.

Solopos.com, JAKARTA — Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) harus merogoh US$6.000 untuk menyewa sebuah helikopter untuk operasi pemadaman kebakaran lahan dan hutan dengan metode water bombing.

Promosi BRI Pastikan Video Uang Hilang Efek Pemilu untuk Bansos adalah Hoaks

Kepala BNPB, Willem Rampangilei, mengatakan di tengah upaya pemadaman titik panas di Riau, ditemukan sejumlah titik kebakaran yang baru. Selain itu, tim pemadam juga mengalami kendala sulitnya menjinakkan api yang membakar kawasan gambut.

“Di gambut kalau saat pemadaman airnya kurang, asapnya besar, dan apinya bisa hidup lagi,” kata Willem Rampangilei di Kompleks Istana Kepresidenan, Senin (21/9/2015).

Tim yang dipimpin BNPB, lanjutnya, memaksimalkan hujan buatan atau teknologi modifikasi cuaca (TMC), pemadaman darat, water bombing untuk memadamkan titik api di 6 provinsi, yang meliputi Jambi, Riau, Sumatra Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Selatan.

Anggaran yang dialokasikan untuk menanggulangi bencana kebakaran lahan dan kabut asap di enam provinsi tersebut mencapai Rp385 miliar.

“Untuk sewa helikopter untuk water bombing itu US$6.000 per jam. Kalau TMC kalau kita pakai pesawat TNI AU ya enggak bayar. Kalau heli kita sewa,” ungkapnya.

Mayoritas anggaran BNPB juga terserap untuk mengerahan sumber daya manusia dari Manggala Agni, TNI/Polri, serta unsur Pemda untuk tim gabungan. Lebih dari 1.050 anggota TNI telah ikut dalam operasi pemadaman kebakaran lahan dan hutan.

“Untuk Kalsel, saya minta panglima TNI siapkan 500 lagi. Jangan sampai ada kecelakaan dalam pemadaman,” pungkas Willem.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya