SOLOPOS.COM - Gedung KPK (Dwi Prasetya/JIBI/Bisnis)

Solopos.com, JAKARTA — Presiden Joko Widodo (Jokowi) diduga mendapatkan banyak tekanan dari berbagai pihak dalam pemilihan menteri anggota kabinet. Namun Jokowi dinilai cerdik dalam menyaring tekanan-tekanan itu dengan memanfaatkan lembaga seperti KPK dan PPATK.

Pakar politik dari CSIS, James Kristiadi, mengatakan pertarungan politik saat ini belum selesai. Hal itu bukan antara Jokowi dengan rival politiknya di Pilpres 2014, melainkan dengan patron-patron politiknya. Indikasinya adalah penundaan pengumuman kabinet Jokowi dari jadwal semula pada Selasa (21/10/2014).

Promosi Mudah dan Praktis, Nasabah Bisa Bayar Zakat dan Sedekah Lewat BRImo

“Saya melihat jokowi tidak bebas dalam memilih menteri. Memang salah satunya karena masukan dari KPK. Kalau masukan dari KPK memang iya, tapi saya khawatir ada masukan lain yang dipertimbangkan,” kata James Kristiyadi dalam sebuah wawancara yang ditayangkan Kompas TV, Rabu (22/10/2014) petang.

Menurutnya, ada pihak-pihak–khususnya dari seniornya atau patron politiknya–yang ingin mendesakkan nama-nama tertentu sebagai calon menteri kepada Jokowi. Jokowi seharusnya bisa menolak desakan tersebut karena menteri harus dipilih berdasarkan kriterianya sendiri, bukan karena faktor balas budi.

James Kristiadi mengingatkan harapan rakyat sangat besar kepada Jokowi dan akan diukur melalui susunan kabinet Jokowi-JK. “Yang di Monas kemarin itu digerakkan oleh harapan besar, inilah orang yang bisa diharapkan. Jangan sampai orang kecewa.”

Namun dia percaya Jokowi bisa menahan desakan-desakan itu. Dia juga menilai Jokowi punya cara cerdik untuk menyaring nama-nama yang didesakkan oleh para patron politiknya. “Jokowi sangat cerdik, dia mengajukan nama-nama itu ke KPK dan PPATK. Itu sintesis paling ampuh untuk menyaring orang orang pesanan,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya