SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, JAKARTA — Alumni Fakultas Ilmu Sosial Universitas Indonesia (FIS UI) angkatan 1978 menyatakan orang-orang yang nantinya duduk sebagai menteri dalam kabinet harus sejalan dan satu visi dengan Jokowi-JK.

“Jika sejalan dan sevisi, kabinet bisa langsung bergerak. Jadi biarlah Jokowi yang menentukan. Jangan paksakan kehendak dan jangan minta balas budi,” kata juru bicara alumni FIS UI’78, Asri Hadi, di Jakarta, Jumat (5/9/2014), seperti dikutip Antara.  Baca: Muhaimin dan Jokowi segera Bicarakan Menteri.

Promosi BRI Bantu Usaha Kue Kering di Sidoarjo Berkembang Kian Pesat saat Lebaran

Asri Hadi mempersilakan kepada masyarakat mengusulkan nama-nama calon menteri untuk masuk dalam kabinet Jokowi-JK mendatang. Tapi menurutnya, jangan pernah memaksakan kehendak agar usulan namanya dapat diterima menjadi menteri.

Ia mengatakan akhir-akhir ini banyak pihak yang memaksakan kehendaknya pada presiden terpilih Jokowi untuk memasukkan nama-nama tertentu ke kabinet. Pihak-pihak ini antara lain dari partai politik, relawan, pengusaha, hingga purnawirawan tentara. “Kami ingin mengingatkan masyarakat semua, boleh mengusulkan, tapi jangan memaksakan kehendak, karena itu hak prerogatif presiden,” tegas Asri Hadi.

Ia mengatakan untuk membahas masalah tersebut, Alumni FIS UI angkatan 1978 bekerja sama dengan Jokowi Center menggelar acara sarasehan tentang kabinet pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla di Jokowi Center, Jakarta, Jumat siang (5/9/2014). Sarasehan bertajuk Susunan Kabinet Adalah Hak Prerogatif Presiden ini ingin mengingatkan semua pihak untuk tak ikut campur dalam penentuan kabinet Jokowi-JK.

Sarasehan yang akan berlangsung sekitar pukul 13.30 WIB dan menghadirkan sejumlah pembicara, antara lain pengamat politik Ikrar Nusa Bhakti, sosiolog Paulus Wirutomo, politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Eva Kusuma Sundari, wartawan senior Budi Shambazy dan Don Bosco Selamun, serta CEO grup perusahaan kosmetik Mustika Ratu, Puteri Kuswisnuwardani.

Ia mengatakan sarasehan ini ingin menekankan pada masyarakat bahwa sebagai pasangan presiden-wakil presiden yang dipilih rakyat, Jokowi-JK berhak memilih orang-orang yang duduk di kabinet sesuai dengan visi dan misi mereka.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya