SOLOPOS.COM - Calon presiden terpilih Joko Widodo (kanan) didampingi Kepala Staf Kantor Transisi Jokowi-JK, Rini Soewandi (kiri) kala menunjukkan ruang kerjanya seusai meresmikan pembukaan Kantor Transisi Jokowi-JK di Jl Situbondo No. 10, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (4/8/2014). Kantor transisi tersebut akan menjadi tempat untuk mempersiapkan jalannya pemerintahan transisi dari pemerintahan Presiden SBY hingga pelantikan presiden tanggal 20 Oktober 2014, termasuk membahas pembentukan kabinet dan APBN 2015. (JIBI/Solopos/Antara/Widodo S. Jusuf)

Solopos.com, JAKARTA — Indonesia Police Watch (IPW) mengungkapkan kabar mengejutkan soal struktur kabinet Jokowi-JK. Menurut IPW, tiga jenderal senior Polri berpotensi masuk dalam kabinet kepemimpinan Joko Widodo dan Jusuf Kalla (Jokowi-JK).

Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW), Neta S. Pane, mengatakan ketiga jenderal senior Polri yang dicalonkan tersebut ada yang merupakan jenderal aktif dan ada yang sudah pensiun. Adapun dua dari posisi tersebut yang akan diisi para jenderal Polri itu ialah Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) dan Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg).

Promosi Tanggap Bencana Banjir, BRI Peduli Beri Bantuan bagi Warga Terdampak di Demak

“Ada upaya memasukkan tiga jenderal senior Polri ke dalam Kabinet Jokowi-JK karena kalangan kepolisian merasa punya peranan besar dalam ‘mengawinkan’ pasangan Jokowi-JK sebelum Pilpres 2014 berlangsung,” katanya dalam keterangan tertulis, Senin (18/8/2014).

Dengan adanya gagasan memasukkan tiga jenderal senior itu, lanjut Neta S. Pane, menyebabkan terbentuknya polarisasi dan faksi-faksi karena adanya tarik menarik yang kuat di lingkungan Jokowi dalam penyusunan kabinet.

Hingga kini, sedikitnya ada tiga faksi di kubu Jokowi-JK, yakni faksi aktivis, faksi rumah transisi, dan faksi Solo Raya. “Berkembangnya faksi-faksi ini semakin menunjukkan bahwa Megawati tidak akan mampu mengintervensi Jokowi dalam penyusunan kabinet. Jokowi punya konsep sendiri dalam pembentukan struktur kabinet yang kini tengah diujinya ke berbagai pihak,” jelas Neta S. Pane.

Kendati demikian, keinginan memasukkan ketiga jenderal senior itu tampaknya takkan mulus. Pasalnya, terdapar figur kuat yang sangat didengar Jokowi dalam menyusun pembentukan kabinet yang tidak menyetujui posisi strategis di kabinet diduduki oleh jenderal senior Polri.

Sementara itu, beberapa jenderal purnawirawan Polri yang ingin masuk ke kabinet Jokowi-JK pun berupaya meyakinkan melalui Megawati. “Dalam posisi ini, kubu JK hanya bersikap melihat dan menunggu. Belum terlihat ada manuver signifikan, meski dalam banyak hal kubu JK belum dilibatkan. Gagasan masuknya jenderal senior Polri ke dalam kabinet pemerintahan Jokowi-JK menjadi fenomena yang patut dicermati,” papar Neta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya