SOLOPOS.COM - Kendaraan melintas diatas jembatan tol Nusa Dua-Ngurah Rai-Benoa, Denpasar, Bali, belum lama ini. Jembatan sepanjang 12,7 kilometer tersebut dibangun di atas permukaan laut selain kendaraan roda empat, kendaraan roda dua juga diperbolehkan dengan dipungut tariff sebesar Rp10.000 bagi kendaraan roda empat dan Rp4.000 bagi kendaraan roda dua.

Solopos.com, JAKARTA — Pembangunan mega proyek selama pemerintahan Jokowi-JK seperti akan ditekan serendah mungkin. Kepala Bappenas, Andrinof Chaniago, mengatakan pemerintah saat ini bakal melakukan pembangunan untuk manusia dan masyarakat.

Andrinof Chaniago menilai tidak ada lagi mega proyek yang hanya ditujukan untuk kepentingan profit belaka. Di sisi lain ia menilai bahwa pemerintahan yang buruk bisa dikategorikan melakukan pelanggaran konstitusi, yaitu pasal 33 UUD 1945 tentang pengelolaan sumber daya alam bagi hajat hidup orang banyak.

Promosi Siasat BRI Hadapi Ketidakpastian Ekonomi dan Geopolitik Global

“Siapa yang mendulang bisnis batu bara? Ya perusahaan-perusahaan itu saja. 85% produksi batu bara diimpor. Perusahaan batu bara bisa laba triliunan per tahun. Kita dapat apa?” ujarnya dalam diskusi memperingati ulang tahun ke-15 The Habibie Centre di Hotel JS Luwansa, Jakarta, Selasa (11/11/2014).

“Tidak boleh ada proyek yang malah membuat kesenjangan dalam masyarakat. Ekonomi yang diutamakan adalah ekonomi yang mampu menyerap tenaga kerja,” bebernya.

Andrinof mencontohkan, wacana pembangunan Jembatan Selat Sunda dapat menambah ketimpangan antarwilayah. Maka dari itu, pihaknya akan membuat program kerja poros maritim dengan mengutamakan pelayanan perkapalan yang baik. “Penumpang kapal bukan lagi kelas III. Era ini adalah era pelurusan arah pembangunan,” paparnya.

Menurutnya, prioritas pembangunan bisa dilihat secara sektoral, kewilayahan, dan yang wajib dengan sendirinya. Untuk sektoral mencakup pangan, energi, maritim dan kelautan serta pariwisata. Sementera untuk kewilayahan adalah desa, daerah pinggir dan kawasan timur.

“Pembangunan yang wajib adalah pendidikan, kesehatan dan perumahan,” bebernya.

Untuk mewujudkannya akan dilakukan percepatan pembangunan infrastruktur, yang sejalan dengan agenda prioritas atau memberi peluang besar untuk pertumbuhan ekonomi pangan, energi, maritim dan kelautan, pariwisata, desa, daerah pinggir serta kawasan timur.

“Selanjutnya bagi masyarakat adalah pembangunan pola pikir dengan revolusi mental,” tukasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya