Solopos.com, JAKARTA – Pendakwah Ramdhan Effendi atau yang akrab disapa Anton Medan meninggal dunia, Senin (15/3/2021).
Dihimpun dari berbagai sumber, pria bernama asli Tan Hok Liang itu meninggal setelah berjuang melawan strok dan diabetes yang dideritanya. Pria berusia 63 tahun itu meninggal dunia di kediamannya di Cibinong, Bogor, Jawa Barat.
Promosi Kuliner Legend Sate Klathak Pak Pong Yogyakarta Kian Moncer Berkat KUR BRI
Kabar mengenai meninggalnya Anton Medan ini dibenarkan oleh Ketua Umum Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI), Ipong Hembiring Putra, Senin (15/3/2021).
"Benar, Pak Anton Medan meninggal dunia," kata Ipong seperti dilansir Detik.com.
Baca juga: Iiih Gelay... Ratusan Bangkai Ayam di Truk Boks Gatak Sukoharjo Dikerubuti Belatung
Anton Medan sempat dikenal sebagai preman. Dia masuk ke Kalijodo, Jakarta, pada 1979-1972. Dia pun sempat dipenjara selama 12 tahun.
Setelah bebas pada 1986, dia kembali ke Kalijodo pada 1888 dan membuka kawasan perjudian yang disebut kasino. Rata-rata dia meraup Rp1,5 miliar per hari dari bisnis tersebut.
Namun pada 1992, Anton Meda menjadi mualaf. Dia pun meninggalkan lembah hitam dan mengabdikan hidupnya membantu para narapidana.
Baca juga: Asyik.. Bioskop di Solo Paragon Mall Dibuka Besok
Kehidupannya berubah dan dikenal sebagai pendakwah yang tergabung dalam Persatuan Islam Tionghoa (PTI).
Selain itu Anton Medan juga dikenal sebagai pembela Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok saat menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta. Dia merasa Ahok memiliki niat luhur memperbaiki Jakarta.