SOLOPOS.COM - Ilustrasi.dok

 

Harianjogja.com, PURWOKERTO — Jumlah penumpang Kereta api Kamandaka jurusan Purwokerto-Semarang (pulang pergi)) melonjak sejak terganggunya transportasi jalur pantai utara Jawa Tengah akibat rusaknya Jembatan Comal, Kabupaten Pemalang, pada 18 Juli 2014.

Promosi Cuan saat Ramadan, BRI Bagikan Dividen Tunai Rp35,43 Triliun

“Bahkan, KA Kamandaka seolah menjadi pilihan baru alat transportasi masyarakat dari Purwokerto, Slawi, serta Tegal menuju Semarang, dan sebaliknya melalui jalur pantura,” kata Manajer Humas PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi 5 Purwokerto Surono di Purwokerto, Sabtu (16/8/2014).

Menurut dia, lonjakan jumlah penumpang itu terlihat dari meningkatnya okupansi rata-rata KA Kamandaka sejak Jembatan Comal mengalami kerusakan.

Berdasarkan data “Rail Ticket System” (RTS), kata dia, diketahui bahwa jumlah penumpang KA Kamandaka untuk perjalanan Purwokerto-Semarang sejak 18 Juli rata-rata mencapai 770 orang per hari.

“Ini berarti okupansi KA Kamandaka sudah mencapai rata-rata 121 persen setiap harinya,” kata dia menjelaskan.

Sementara untuk rute Semarang-Purwokerto, kata dia, jumlah penumpangnya rata-rata mencapai 860 orang per hari.

Dengan jumlah penumpang sebanyak itu, lanjut dia, okupansi rata-rata rute Semarang-Purwokerto telah mencapai 134 persen.

Meskipun PT KAI menetapkan kebijakan okupansi 100 persen atau jumlah penumpang sesuai tempat duduk, dia mengatakan bahwa okupansi riil untuk KA Kamandaka ternyata lebih dari 100 persen.

“Bahkan, okupansi tertinggi pernah mencapai 166 persen untuk perjalanan Semarang-Purwokerto pada tanggal 2 Agustus 2014,” katanya.

Surono mengatakan bahwa okupansi yang melebihi 100 persen itu terjadi karena trayek KA Kamandaka yang cukup dinamis.

Dalam hal ini, kata dia, banyak penumpang yang turun dan naik di sejumlah stasiun antara Purwokerto dan Semarang maupun sebaliknya.

“Misalnya, penumpang dari Purwokerto turun di Tegal, sehingga di Tegal tempat duduknya digantikan lagi oleh penumpang yang baru, dan seterusnya sehingga hitungan okupansi melebihi 100 persen,” katanya.

Ia menduga lonjakan penumpang yang terjadi pada KA Kamandaka itu disebabkan waktu tempuh Purwokerto-Semarang hanya 4,5 jam sehingga relatif lebih cepat jika dibandingkan dengan moda transportasi jalan raya yang mencapai lima hingga tujuh jam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya