SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta – Joni Malela tewas sesaat setelah turut berdesak-desakan karena ingin mengikuti open house di Istana Kepresidenan. Menurut informasi yang diterima pihak Istana, Joni meninggal karena sakit jantung.

“Dokter di RSCM memastikan Pak Joni Malela meninggal akibat serangan jantung. Bukan karena kekerasan atau lainnya,” kata Juru Bicara Kepresidenan Julian Aldrian Pasha, Jumat (10/9).

Promosi Mudah dan Praktis, Nasabah Bisa Bayar Zakat dan Sedekah Lewat BRImo

Dari informasi yang diterimanya, Joni datang ke Istana dengan rombongan saudara-saudaranya. Menurut keterangan saudaranya yang ikut mengantar ke RSCM, sebelum meninggal Joni keluar dari antrean. Joni mengeluh sesak nafas dan memilih duduk beristirahat di bawah pohon di luar pagar Setneg.

Oleh saudaranya, Joni dibantu melancarkan pernafasannya. Saudara Joni lantas minta tolong kepada polisi untuk membawanya ke RSCM. Ketika sampai RSCM sudah tidak tertolong lagi.

“Tidak ada petugas kami baik dari Rumga maupun dari Paspampres yang berada di luar pagar Setneg. Jadi tidak mungkin ada kekerasan yang dilakukan oleh petugas. Antrean massa memang ramai sekali. Tampaknya berdesak-desakkan saat hendak masuk ke halaman Setneg,” tutur Julian.

Julian juga menyampaikan, dirinya mendengar kabar bahwa ada media yang memberitakan bahwa Presiden SBY akan memberikan angkapo Rp 300 ribu kepada peserta silaturahmi dalam Lebaran kali ini. “Saya tegaskan itu tidak benar. Tidak ada sama sekali dari kami,” tutupnya.

dtc/tya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya