SOLOPOS.COM - Bendera Myanmar. (Image by natanaelginting on Freepik)

Solopos.com, SOLO —  Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menyebut konvoi diplomat yang menyerahkan bantuan kemanusiaan di Myanmar diserang hingga terjadi baku tembak menembak.

Hal itu disampaikan Presiden dalam konferensi pers keterangan Presiden tentang persiapan akhir KTT ASEAN 2023, yang disiarkan langsung dalam Breaking News KompasTV, Senin (8/5/2023) pukul 13.15 WIB.

Promosi BRI Cetak Laba Rp15,98 Triliun, ke Depan Lebih Fokus Hadapi Tantangan Domestik

Myanmar dilanda kekacauan sejak kudeta militer yang menggulingkan pemerintahan Aung San Suu Kyi pada Februari 2021.

Kepala Negara menyebut Myanmar kondisinya sangat kompleks dalam tujuh dekade terakhir. Indonesia sebagai ketua ASEAN terus mendorong implementasi five-point consensus adalah konsensus lima poin antara Presiden Jokowi dan pimpinan junta militer Myanmar.

Salah satu poin dalam konsensus itu terkait bantuan kemanusiaan. “Berbagai upaya telah kami lakukan, salah satunya, Indonesia mampu memfasilitasi AHA Center – Asean Coordinating Centre For Humanitarian Assistance yang sempat tertunda cukup lama karena masalah akses,” ungkapnya.

AHA Center bersama tim monitoring ASEAN akan menyerahkan bantuan kemanusiaan, namun di tengah perjalanan terjadi baku tembak menembak.

“Yang ingin saya tegaskan, ini tidak akan menyurutkan tekad ASEAN, termasuk Indonesia untuk meminta Myanmar menghentikan kekerasan, stop using force and violence, rakyat akan menjadi korban, tidak akan ada yang menang, selain duduk bersama dan membuka ruang dialog solusi bersama,” tegas Jokowi.

Sementara mengutip AFP, serangan konvoi diplomat yang melakukan perjalanan di Myanmar  itu berlangsung pada Minggu (7/5/2023).

Konvoi yang melewati Kota Taunggyi di Negara Bagian Shan, Myanmar timur itu membawa diplomat dari Kedutaan Besar Indonesia dan Singapura serta pejabat yang mengoordinasikan bantuan kemanusiaan dari blok regional Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN)

Seorang pejabat senior militer yang tidak mau disebutkan namanya mengonfirmasi kepada AFP bahwa sebuah konvoi telah ditembaki.

Melansir VOA Indonesia, negara bagian Shan di Myanmar Selatan – di mana terletak kota Taunggyi – selama ini mengalami relatif lebih sedikit kekerasan yang melanda Myanmar sejak kudeta lebih dari dua tahun lalu.

Namun, pada Maret sekitar 30 orang yang berlindung di sebuah biara di negara bagian yang sama terbunuh, dan junta dan pejuang antikudeta saling menuduh atas pembantaian tersebut.

Para pemimpin Asia Tenggara pada pekan ini akan bertemu di Indonesia untuk pertemuan puncak yang diperkirakan akan didominasi oleh pembicaraan tentang krisis Myanmar.

Lama dikecam oleh para kritikus sebagai organisasi tidak bergigi, ASEAN telah memimpin upaya diplomatik untuk menyelesaikan krisis berdarah di Myanmar.

Namun, usahanya terhenti karena junta mengabaikan kritik internasional dan menolak untuk melakukan pembicaraan dengan lawan-lawannya, termasuk dengan anggota parlemen yang digulingkan, milisi antjunta Pasukan Pertahanan Rakyat dan kelompok-kelompok bersenjata etnis minoritas.

 

Sumber: VOA Indonesia, AFP

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya