SOLOPOS.COM - Joko Widodo (Dok/JIBI/SOLOPOS)

Joko Widodo (Dok/JIBI/SOLOPOS)

JAKARTA–Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) berpendapat pembatasan kendaraan dengan sistem ganjil-genap paling efektif jika menggunakan kamera, ketimbang stiker. Namun, itu butuh dana besar.

Promosi BRI Cetak Laba Rp15,98 Triliun, ke Depan Lebih Fokus Hadapi Tantangan Domestik

“Ya tentu saja paling efektif kalau ada kamera tetapi karena kamera butuh uang yang banyak dan belum dianggarkan sehingga ini dipakai stiker. Kalau stiker dipandang nggak efektif, nggak usah pakai stiker. Lihat saja dari pelat nomornya misalnya 1 ganjil, 2 genap,” kata Jokowi.

Hal ini disampaikan Jokowi usai rapat koordinasi di kantor Menko Perekonomian, Jalan Lapangan Banteng, Jakarta, Rabu (6/3/2013).

Rapat yang dihadiri sejumlah menteri itu membahas Jakarta Coastal Defence Strategy (JCDS) dan Metropolitan Priority Areas (MPA).

Jokowi mengatakan sistem stiker ganjil-genap tersebut masih dikalkulasi. Loket penggantian pelat nomor juga sudah ada.

“Kalkulasinya belum masuk di meja saya. Belum bisa ngomong kalau belum ada kalkulasi yang masuk di meja saya. Kalau mereka [Polda] bilang tidak efektif, tidak usah pakai stiker,” ujar Jokowi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya