SOLOPOS.COM - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (kanan) bersalaman dengan Ketua DPR Marzuki Ali ketika bertemu di Kompleks Parlemen Senayan Jakarta, Senin (21/1/2013). Kedatangan Jokowi antara lain untuk membicarakan masalah banjir yang melanda ibukota. (JIBI/Bisnis/Rahmatullah)

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (kanan) bersalaman dengan Ketua DPR Marzuki Ali ketika bertemu di Kompleks Parlemen Senayan Jakarta, Senin (21/1/2013). Kedatangan Jokowi antara lain untuk membicarakan masalah banjir yang melanda ibukota. (JIBI/Bisnis/Rahmatullah)

JAKARTA—Hari ini, Selasa (22/1/2013), bertepatan dengan 100 hari kepemimpinan Gubernur DKI-Wakil Gubernur DKI, Joko Widodo (Jokowi) dan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

Promosi BRI Group Berangkatkan 12.173 Orang Mudik Asyik Bersama BUMN 2024

Kendati demikian, Gubernur DKI Joko Widodo menolak sebutan 22 Januari 2013 dianggap untuk mengukur kinerja 100 hari memimpin DKI Jakarta. Mantan Walikota Solo itu siap untuk dikritik, dinilai baik atau dinilai kurang baik namun tetap menolak dikatakan 100 hari kerja.

“Saya nggak punya 10 hari, 100 hari, 1.000 hari nggak ada,” katanya disela launching e-tiket Transjakarta yang dihadiri lima Direktur Utama Bank bertepatan dengan 100 hari kerja Jokowi – Ahok di silang Monas Jakarta, Selasa (22/1/2013).

Jokowi tidak mempersoalkan periode waktu bekerja, karena setiap waktu digunakan untuk bekerja bagi kepentingan masyarakat. Berbagai penilaian masyarakat tentang dirinya pun dijadikan pemicu untuk bekerja lebih baik. “Mau dinilai tidak baik silahkan, kurang silahkan yang penting bekerja untuk masyarakat,” katanya.

Dalam acara tersebut Jokowi mengenakan baju warna putih lengan panjang digulung meluncurkan e-ticketing Transjakarta, revitalisasi koridor I Blok  M – Kota, integrasi Kopaja dengan Transjakarta, dan peluncuran 102 bus gandeng Transjakarta  serta 60 bus kopaja baru. Rangkaian launching itu menjadi awal mengatasi kemacetan Jakarta.

E-ticketing memudahkan masyarakat melakukan pembayaran Transjakarta tanpa mengantre beli tiket, tinggal tempel kartu langsung masuk bus. Kemudian revitalisasi koridor I adalah penggantian operator Transjakarta yang sebelumnya dipegang PT Jakarta Express Trans (JET) diganti menjadi Perum  DAMRI sejak awal 2013.

Satu lagi, semua unit bus koridor I diganti baru. dengan sebanyak 66 bus gandeng “Revitalisasi koridor I bus lama diganti baru 66 bus gandeng dan ganti operator dari JET ke DAMRI,” kata Jokowi.

Sedangkan apa yang dimaksud integrasi Kopaja dengan Transjakarta adalah mengijinkan bus Kopaja jalur P20 Lebak Bulus-Senen dan S 13 Ragunan-Grogol masuk jalur busway. Penumpang bisa langsung turun halte Transjakarta dan melanjutkan perjalanan tanpa bayar lagi. Saat ini baru tersedia 40 unit bus, dan pada akhir Maret 2013 nanti akan ditambah menjadi 60 unit bus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya