SOLOPOS.COM - Para pimpinan Partai Persatuan Pembangunan (PPP)(Dok/JIBI/Solopos/Antara)

Solopos.com, JAKARTA — Partai Persatuan Pembangunan (PPP) salah satu partai koalisi merah putih yang dikabarkan akan “loncat pagar” sangat yakin diterima masuk dalam kabinet Joko Widodo-Jusuf Kalla. Kedekatan Hamzah Haz yang sejak awal mendukung Jokowi-JK dengan Megawati menjadi faktor yang mendorong PPP memiliki hasrat untuk merapat ke pemerintah.

“Kita ketahui dia dekat dengan Megawati karena pernah sama-sama di pemerintahan. Sehingga Hamzah Haz memberi peluang itu [diterima di kabinet Jokowi],” ujar Ketua MPP PPP Zarkasih Noer, Sabtu (23/8/2014) malam, seperti dikutip Detik.

Promosi Oleh-oleh Keripik Tempe Rohani Malang Sukses Berkembang Berkat Pinjaman BRI

Zarkasih Noer menuturkan, Hamzah Haz sering menyuarakan agar PPP lebih baik berada di pemerintahan dengan mendukung Jokowi-JK yang memenangkan pilpres 2014. Alasannya, dengan berada dalam pemerintahan, PPP dapat akan lebih aktif dan produktif dalam membangun bangsa dan negara.

Namun demikian, Zarkasih Noer mengatakan, meski ada suara-suara internal meninggalkan koalisi merah putih, PPP belum menentukan langkah politik selanjutnya pasca pilpres. Sejauh ini PPP masih berada dalam kesepakatan koalisi merah putih.

“Sampai saat ini masih sulit ditentukan untuk berada di luar atau dalam pemerintahan. Karena masih dalam perjalanan. Tapi ini lah yang berkembang,” ujarnya.

Sebelumnya, Ketua DPP PDIP Maruarar Sirait menilai peta politik akan berubah usai pelantikan Jokowi-JK sebagai presiden dan wakil presiden pada 20 Oktober 2014. Menurutnya, bisa jadi 1-3 partai dari koalisi merah putih akan menyeberang ke Jokowi-JK.

“Kita lihat nanti Oktober pasti peta politik akan berubah. Setiap partai pasti akan evaluasi melihat bagaimana posisi ke depan,” tutur Maruarar Sirait dalam diskusi Polemik bertajuk ‘Peta Politik Pasca Pilpres di Warung Daun, Jl. Cikini Raya, Jakarta Pusat, Sabtu (23/8/2014).

Senada dengan Maruarar, peneliti LIPI Siti Zuhro juga memprediksi akan ada 1-3 partai yang nanti akan hengkang dari koalisi merah putih. Besar kemungkinan partai itu adalah PPP dan Demokrat.

“Satu partai itu bisa jadi PPP karena sejak awal bergabung atau mendukung Prabowo tidak utuh. Konflik mewarnai sebelum PPP bergabung ke merah putih. Sedangkan Demokrat sejak awal jadi pengamat Pilpres. Tidak jelas arahnya ke mana tapi kelihatan gerak-geriknya kecenderungan kelihatan menuju ke Mas Ara. Saya melihat dua partai itu akan hengkang,” sambungnya.

Sebelumnya, diberitakan bahwa Presiden SBY berencana bertemu menyampaikan pesan kepada Jokowi. Komunikasi antara SBY dan Jokowi sering diartikan sebagai sinyal merapatnya kubu Partai Demokrat ke Jokowi-JK. Bahkan SBY pun mengungkapkan dirinya sempat mendapat pesan agar jangan ngrecoki Jokowi dalam membentuk pemerintahan baru.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya