SOLOPOS.COM - Pengunduran diri Jokowi dari jabatan Gubernur DKI Jakarta, Kamis (2/10/2014). (Abdullah Azzam/JIBI/Bisnis)

Solopos.com, JAKARTA — Pengamat sosial dan politik menilai pemakzulan atau penjegalan presiden terpilih Jokowi dimungkinkan setelah adanya kemenangan kubu Koalisi Merah Putih dalam pemilihan pimpinan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR).

Direktur Lingkar Madani untuk Indonesia (Lima), Ray Rangkuti, menilai dengan dikuasainya pimpinan DPR dan MPR oleh Koalisi Merah Putih (KMP), maka dipastikan ruang gerak pemerintahan presiden terpilih Joko Widodo dan Jusuf Kalla (Jokowi-JK) ke depan akan dipersempit.

Promosi Cerita Klaster Pisang Cavendish di Pasuruan, Ubah Lahan Tak Produktif Jadi Cuan

“Mereka berkuasa di parlemen untuk menyempitkan peran eksekutif. Sehingga nantinya pemerintahan Jokowi tidak dapat bekerja dengan baik,” ujarnya di gedung Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI), Jakarta, Rabu (8/10/2014).

Lebih lanjut, Ray Rangkuti mengatakan upaya penggulingan Jokowi-JK ke depan dapat saja bisa terjadi karena KMP telah menguasai semua infrastruktur parlemen. Apalagi, dalam sejarah pemerintahan presiden sebelumnya, hal ini sempat terjadi.

“Pasti nanti akan dicari-cari kesalahannya, dengan mencari faktor inkonstitusional atau dijatuhkan karena faktor politik, seperti presiden sebelumnya Soeharto, Gusdur,” jelasnya.

Menurutnya, pemakzulan dari sisi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) bisa juga terjadi. Namun, mengenai penjegalan Jokowi-JK di tengah jalan, lanjutnya, tidak dalam setahun ke depan ini. Hal itu karena pemerintahan ke depan masih menggunakan APBN yang telah dirancang oleh pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya