SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjelaskan maksud ucapannya tentang Propaganda Rusia saat berkunjung ke kantor redaksi Jawa Pos di Surabaya. Ia mengatakan ucapannya tidak mengarah pada negara Rusia.

“Ya, ini kita tidak berbicara mengenai negara ya,” kata Presiden Jokowi, seusai acara Syukuran 72 Tahun Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dan syukuran gelar Pahlawan Nasional kepada Profesor Drs Lafran Pane di Jakarta Selatan, Selasa (5/2/2019) malam.

Promosi BRI Kembali Gelar Program Pemberdayaan Desa Melalui Program Desa BRILiaN 2024

Menurut Presiden, ungkapan Propaganda Rusia itu adalah terminologi dari artikel lembaga konsultasi politik Amerika Serikat, Rand Corporation, pada 2016.

Propaganda Rusia yang dimaksud adalah teknik “firehose of falsehood” atau selang pemadam kebakaran atas kekeliruan yang dimunculkan oleh lembaga konsultasi politik Amerika Serikat Rand Corporation.

Presiden menegaskan semburan kebohongan, dusta, dan kabar hoaks bisa mempengaruhi dan membuat ketidakpastian.

Kepala Negara juga menjelaskan hubungan bilateral kedua negara sangat baik. “Saya dengan Presiden Putin sangat-sangat baik hubungannya,” ujar Jokowi seperti dikabarkan Antara, Selasa.

Akun resmi Kedubes Rusia di Indonesia dalam media sosial Twitter, @RusEmbJakarta, pada Senin (4/2/2019), menyebutkan istilah “Propaganda Rusia” direkayasa pada 2016 di Amerika Serikat dalam rangka kampanye pemilu presiden.

Menurut Pemerintah Rusia, istilah itu sama sekali tidak berdasarkan pada realitas.

Pemerintah Rusia juga menegaskan posisinya untuk tidak campur tangan pada urusan dalam negeri dan proses elektoral di negara asing, termasuk Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya