SOLOPOS.COM - Presiden terpilih Joko Widodo menyempatkan diri untuk membuat pakaian di penjahit langanannya Suparto Arjuno di kampung Cinderojo Rt001 Rw005, Gilingan, Banjarsari, Solo saat pulang kampung, Sabtu (13/9/2014). Jokowi memesan 5 potong baju outih dengan harga Rp125.000,- per potong dan 5 potong celana hitam dengan harga Rp150.000 per potong (Sunaryo HB/JIBI/Solopos)

Solopos.com, KARANGANYAR–Melanjutkan kunjungan ke Solo, Jokowi Sabtu (13/9/2014) mengunjungi Karanganyar.

Antusiasme warga Karanganyar sangat tinggi saat menyambut kehadiran Jokowi sebagai presiden Republik Indonesia (RI) terpilih.

Promosi BI Rate Naik, BRI Tetap Optimistis Penyaluran Kredit Tumbuh Double Digit

Kala itu, Jokowi meluangkan waktu blusukan menyapa ribuan ribu relawan di Balai Desa Jati, Jaten, Karanganyar.

Tanpa dikomando, warga Karanganyar yang mengetahui Jokowi bakal berkunjung ke Karanganyar berjejer rapi di pinggir jalan sepanjang Solo-Karanganyar.

Jokowi sendiri yang menjadi pusat perhatian seolah tak percaya dengan sambutan meriah dari warga Karanganyar.

Saat itu, Jokowi harus berhenti di tiga lokasi berbeda untuk menyapa warga. “Saya kaget sendiri. Sempat tiga kali saya turun dari mobil, di antaranya pertigaan Palur dan Jaten. Saat saya turun, Paspamres pun juga turun dari mobil,” kata Jokowi di sela-sela silaturahmi dengan relawan di Jati, Jaten.

Euforia rakyat menyambut calon presiden ke-7 RI itu tak berhenti di sana. Rakyat Bumi Intanpari berbondong-bondong menuju Balai Desa Jati untuk melihat langsung Jokowi. Tak ketinggalan, warga mengabadikan
momentum yang dinilai spesial tersebut.

“Antusias warga menyaksikan Jokowi sangat tinggi. Undangan kami hanya 1.500-2.000 undangan. Tapi, yang datang di balai desa lebih dari 7.000 orang,” kata Ketua DPC PDIP Karanganyar, Paryono.

Pada kesempatan itu, Jokowi yang dikawal ketat Paspampres menyempatkan berdialog langsung dengan warga. Tak hanya berdialog, Jokowi yang membawa ibunda tercinta, Sugiyati juga memberikan hadiah sepeda angin kepada warga.

Di hadapan ribuan masyarakat Bumi Intanpari, Jokowi bercerita panjang lebar tentang proses adaptasi sebagai calon presiden. Di hari-hari ke depan, Jokowi mengakui bakal memperoleh pengawalan ekstra ketat dari

Paspampres. Melihat hal ini, Jokowi meminta kepada masyarakat untuk memaklumi kalau di suatu saat nanti tak bisa menyalami rakyat seperti saat sekarang.

Hal itu terkait dengan standar pengamanan seorang presiden yang berlaku di dunia. Jokowi juga mengajak masyarakat untuk patuh pada kebijakan pemerintah pusat.

Hal tersebut dinilai dapat memudahkan Jokowi dalam menggerakkan roda revolusi mental. Selain berdialog dengan warga terkait pola hidup bersih dan mengobrol di bidang pertanian, Jokowi juga menceritakan tentang latar belakangnya yang memiliki keturunan dari Jawa.

Dihadapan warga, Jokowi menjelaskan bahwa ayahnya berasal dari Gondangrejo, Karanganyar dan ibunya dari Boyolali. Jokowi sendiri lahir di Kota Solo.

“Saya pitados [tahu] kalau bapak Pak Jokowi berasal dari Karanganyar,” kata warga Karanganyar, Suharni saat ditanya langsung Jokowi di hadapan ribuan tamu undangan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya